Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Usai SBY Turun Gunung, Akan Kemana Arah Partai Demokrat?

25 Februari 2021   08:32 Diperbarui: 25 Februari 2021   08:38 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum SBY menyampaikan keterangan tersebut, isu seputar konflik internal Partai Demokrat selalu mencuat ke tengah publik.

Beberapa tokoh Partai Demokrat enggan mengaitkan konflik tersebut sebagai upaya pengambilalihan. Max Sopacua, misalnya, berniat melakukan KLB yang berarti mekanisme pergantian kepemimpinan secara konstitusional.

Namun, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, mengatakan KLB adalah hak pemilik suara.

"Apalagi GPK (gerakan pengambilalihan kepemimpinan) PD ini berencana mengadakan KLB. Lah, KLB itu hak pemilik suara."

"Ini segelintir petualang politik sisa masa lalu dan mantan-mantan kader, mentang-mentang didukung oknum orang dekat Istana, mau mengadakan KLB, memangnya punya hak suara dari mana? Mungkin mau reunian aja kali, nyanyi-nyanyi sambil mengenang masa lalu," kata Herzaky, kepada wartawan, Selasa 23 Februari 2021 mengutip DetikNews.

Suara tokoh luar pun bersahutan dari dalam partai sendiri. Kesetiaan kader Partai Demokrat diuji menghadapi perkara ini.

Herzakymengatakan "Ketum AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) menegaskan, jika ada kader terbukti berkhianat, berdasarkan data dan fakta yang sudah dibahas dan diverifikasi oleh BPOKK, Dewan Kehormatan, dan Mahkamah Partai, maka sanksinya adalah pemecatan, berdasarkan aturan yang berlaku di Partai Demokrat."

Ini yang selama ini terlihat dalam partai politik di Indonesia, kekuatan itu bukan semata terukur dari kekuasaan yang teradministrasi, tetapi juga pengaruh dari orang-orang besar yang pernah membesarkan partai.

Adanya konflik internal Partai Demokrat yang mencuat tiba-tiba ini barangkali bukan sesuatu yang luar biasa untuk publik. Masyarakat nyatanya memiliki masalah tersendiri terutama menghadapi pandemi Covid-19.

Publik dalam masalahnya berharap bahwa keadaan ini dapat tersalurkan secara politik ke Partai Demokrat yang memiliki perwakilan di parlemen.

Demikian juga kader-kader mereka yang sekarang duduk sebagai Kepala Daerah di sejumlah Provinsi, Kabupaten/Kota.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun