Dan pernyataan KPK ini setidaknya menggambarkan bagaimana guratan kesedihan yang kala itu ia sembunyikan. Haknya. Ia, tenaga kesehatan dan pekerja yang terlibat dalam keberanian melawan pandemi ini meski ancaman potensi penyebaran virus Corona sangat nyata mendekat.
Mengapa bisa terjadi? Tidak adakah pengawasan? Adakah sistem yang harus dikoreksi?
Pencarian retakan yang sia-sia. Ini menjadi penyakit yang sulit disembuhkan bahkan tidak satupun survey dapat memproyeksikan kapan virus ini lekas punah.
Targetnya adalah manusia. TKP-nya kehidupan. Yang bertanggung jawab adalah masing-masing yang mengaku bersalah. Jika tidak?
Belum lagi mengingat dugaan korupsi di BPJS Ketenagakerjaan yang sedang diselidiki Kejaksaan Agung belakangan ini. Lebih panjang ke belakang, masyarakat teringat lagi pada perkara korupsi semasa pandemi yang menjerat dua eks menteri Edhy Prabowo dan Juliari Batubara.
Pandemi Covid-19 telah menjadi lapangan keserakahan oknum-oknum manusia untuk memungut apa yang bukan hak daripadanya. Keadilan mungkin akan tercapai di muka hakim pengadilan. Tetapi keadilan sejati yang sedang dicari-cari selama ini akan mendekatkan hidup pada kebenaran. Tuhan menyertai orang-orang tertindas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H