Adopsi model Jerman
Menurut Rosan,dari pengalaman yang ada, untuk mempersiapkan SDM unggul, sistem pendidikan dan pelatihan perlu dirancang dengan muatan yang harus mengantisipasi perkembangan teknologi dan transformasi ke depan.
"Ada beberapa model pendidikan dan pelatihan vokasi yang bisa diterapkan. Dan melihat kebutuhan yang ada saat ini, Kadin Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan atau pelatihan," kata Rosan.
Lalu yang tidak kalah penting adalah keterlibatan Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI). Rosan mengatakan, keterlibatan industri dalam pengembangan SDM akan mempercepat penyiapan SDM unggul dan mengurangi mis-match yang selama ini terjadi.
Sektor swasta perlu mempersiapkan diri sehingga mampu menjadi mitra pemerintah dalam mengembangkan SDM Indonesia.
Untuk mempersiapkan DUDI itulah, pelaku usaha di Indonesia dalam hal ini Kadin Indonesia didukung IHK Trier (KADIN Trier - Jerman) melakukan inisiatif menerbitkan Buku Panduan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi di dalam perusahaan berdasarkan pengalaman di Jerman dan negara lainnya yang berhasil menjalankan vokasi.
Pola yang diadopsi dalam buku panduan tersebut sudah diterapkan di negara-negara tetangga Malaysia dan Singapura karena mampu menjamin daya saing global dan masa depan generasi muda.
Buku panduan itu diluncurkan pada 23 Februari 2021. Rosan menjelaskan, konten di dalam buku ini menjelaskan persyaratan minimal untuk menjamin kesuksesan vokasi.
Persyaratan tersebut diantaranya:
- kurikulum pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada transfromasi industri,
- kemitraan antara sektor pendidikan dengan sektor swasta,
- pelatih di industri dan guru sekolah yang berkualitas, penjaminan mutu, dan
- standarisasi yang diakui secara nasional dan internasional