Penjabaran semacam ini hanya memungkinkan kepada masing-masing pihak yang secara disiplin melembagakan ide dan tujuan mereka. Ini justru menjadi bagus untuk membantu arah kemajuan lantaran dibangun dengan visi untuk keberlangsungannya dalam jangka panjang.Â
Kalaupun terjadi ketegangan, akan ada satu momentum keseimbangan. Kecuali bagi orang-orang yang melakukan tindakan manipulasi untuk mencapai tujuannya, entah dia pakar atau awam, tentunya mudah untuk menemukan patahan dan ketidakkonsistenan mereka dalam membicarakan suatu tema yang sama dalam waktu bersamaan.
Namun yang utama, betapapun kita tidak suka, tidak setuju dengan pendapat orang, kita tidak memiliki kapasitas untuk melarang orang untuk berbicara dan menyampaikan pendapatnya, apalagi buru-buru mengatakan, "lebih baik diam bila itu bukan kompetensinya". Â
Sekiranya memang ada suatu narasi yang berisiko menyesatkan, menimbulkan ancaman terhadap keselamatan publik, mungkin apa yang dialami mantan Presiden AS Donald Trump adalah contoh menarik.
Cukuplah untuk membatasi penyebaran kontennya dari saluran yang ada, sementara Donald Trump masih bisa menyampaikan pendapatnya di media lain.
Moderasi konten sangat penting walaupun perusahaan media sosial agaknya belum mampu melakukannya maksimal kecuali kita sebagai pengguna harus aktif melaporkan kepada mereka mana konten bermasalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H