Finansial mereka sangat mengempis. Ia mencontohkan sebagian mahasiswa tidak mampu lagi membayar sewa tinggal mereka.
Beban hidup yang ditanggung mahasiswa tidak sepadan. Uang sewa apartemen untuk mereka tinggali rata-rata sebesar 600 Euro per bulan.Â
Nominal ini jauh lebih tinggi dibanding bantuan saku sebesar 150 Euro yang diterima penerima beasiswa pada Desember lalu.
Kesulitan keuangan ini menyebabkan beberapa mahasiswa terpaksa berhenti kuliah. "Depresi meningkat tajam," kata Julie.
Masalah kesehatan mental senyata-nyatanya telah menyergap mahasiswa.
Percobaan bunuh diri dilaporkan dua kali terjadi di Lyon dengan kasus terakhir pada 9 Januari 2021. Tragedi tersebut memukul batin mahasiswa. Itu tidak boleh lagi terulang kepada mereka.
Media sosial merupakan tempat mereka untuk menyampaikan keluh kesah dan getir kehidupan selama pandemi Covid-19.Â
Puncaknya, para mahasiswa kompak menggelar aksi pada 21 Januari kemarin.
Pengumuman rencana aksi disampaikan di Facebook. Titik kumpul dipusatkan di rektorat Universitas Jean Moulin Lyon 3.
Saat aksi digelar, Media 20Minutes melaporkan setidaknya kelompok mahasiswa yang berkumpul sebanyak 2.000 orang.
"Kami benar-benar generasi yang dikorbankan," kata Racha, mahasiswa hukum dan ilmu politik yang ikut turun mengikuti aksi.