Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sederet Alasan Jurusan Bahasa dan Sastra adalah Pilihan Terbaik untuk Karier di Masa Depan

12 Januari 2021   00:15 Diperbarui: 18 Januari 2021   07:39 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran ahli bahasa ini begitu penting. Bukti-bukti yang dianalisis dan dipaparkan saksi menjadi alat bukti yang sah dalam persidangan, seperti yang tertuang dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) pasal 184 ayat (1) yang menyatakan bahwa alat bukti yang sah dalam pengadilan pidana salah satunya adalah keterangan ahli.

Cakupannya luas. Mengutip Coulthard dan Johson (2007), perhatian utama linguistik forensik antara lain.
1. bahasa dari dokumen legal;
2. bahasa dari polisi pengegak hukum;
3. interview dengan anak-anak atau saksi- saksi yang rentan dalam sistem hukum;
4. interaksi dalam ruang sidang;
5. bukti-bukti linguistik dan kesaksian ahli dalam persidangan;
6. kepengarangan dan plagiarisme; dan
7. fonetik forensik dan identifikasi penutur

Untuk memenuhi kriteria sebagai saksi ahli lingustik forensik, maka mahasiswa mesti memulainya dari jurusan bahasa dan sastra.

3. Filologi

Jika linguistik forensik berkutat soal penyelidikan dalam ranah hukum, maka profesi di bidang filologi mengkaji tulisan-tulisan di masa lampau. Mengutip modul Dr. Kun Zachrun Istanti, S.U., pengetahuan kebahasaan yang luas diperlukan untuk membongkar kandungan isi karya tulis masa lampau.

Karena itu, filolog harus menjadi ahli bahasa. Misalnya, ilmuwan yang meneliti naskah-naskah Arab, dia harus menguasai bahasa Arab; ilmuwan yang meneliti naskah-naskah Melayu, harus menguasai bahasa Melayu.

Dalam kaitannya dengan dunia sastra, filolog bertugas untuk mengulik karya sastra masa lampau yang bernilai dan bermutu tinggi di dalam masyarakat. Misalnya, karya Homerus (Illiat Oddyse), Viyasa (Mahabarata), atau Valmiki (Ramayana). Profesi filolog begitu dihargai di negara Eropa, seperti Belanda dan Prancis sehingga beberapa filolog dari Indonesia cukup sering berkarir di luar negeri.

4. Sastrawan

Menjadi sastrawan? Ini bukan cita-cita. Sama sulitnya ketika mengatakan seseorang itu adalah sastrawan.

Julukan ini cenderung dihindari dengan rendah hati karena harus juga memikirkan tanggung jawabnya yang besar.

Baginya yang penting adalah bebas berpikir, merenung dan menghasilkan karya untuk kehidupan semesta. Jika novelnya laris manis terjual, itu hanya kebetulan dan bonus bagi dirinya lalu disumbangkan kepada yang lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun