Namun, ketika dia hendak melompat, dia justru terjatuh ke dalam lubang gelap.
Anjing peliharaannya yang sedari awal mengikuti Seruni terus menggonggong untuk menarik perhatian orang agar menolong Seruni.
Tapi gonggogan itu gagal membantu Seruni.
Di dalam lubang, Seruni terus berteriak: "Parapat ... Parapat batu ... Parapat" yang artinya, rapatkan batu.
Batu itu pun menghimpit tubuh Seruni. Dari sini, dikenal nama Parapat.
Itu versi pertama. Cerita rakyat batu gantung memiliki versi lain.
Misalnya, mengutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan bahwa anjingnya juga ikut melompat bersama Seruni ke jurang karena ingin menyelamatkan majikannya.
Versi lain, yang saya dengar berkali-kali ketika kecil, mengatakan bahwa Seruni tidak sampai jatuh ke danau.
Ketika dia melompat, Seruni malah terhalang di tebing.
Meski terdapat bermacam versi, semuanya memiliki kesamaan dalam plotnya, bahwa Seruni sedih dijodohkan sampai berpikir untuk mengakhiri hidupnya.