Mereka pun membawa Musang itu ke hadapan Leo untuk disidangkan.
"Katakan kepadaku, mengapa kamu mencuri madu ini?" kata Leo.
"Saya mengaku bersalah Raja," kata Musang sambil meneteskan air mata.
"Tetapi, saya mohon agar saya diampuni. Saya terpaksa mengambil madu untuk memberi makan anak-anak saya," kata Musang itu lagi.
Musang itu berkata, dia mengambil makanan bersama enam musang lainnya.
Malam itu, mereka berjalan dengan sangat pelang sehingga tidak ketahuan oleh siapapun.
Tetapi, dalam perjalanan pulang, dirinya justru kena perangkap dan masuk ke dalam lubang. Sementara teman-temannya berhasil pergi.
Raja Leo menanyakan asal musang itu sebab di hutan Asta tidak ada satu pun musang yang menjadi rakyatnya.
Musang menjawab, dia berasal dari pulau di seberang sungai. Mereka berhasil menyeberang karena dibantu para buaya yang berdiri memanjang.
Mendengar pengakuan itu, semua binatang menjadi marah. Salah satu binatang berteriak agar musang itu dihukum berat.
Raja Leo meminta semuanya untuk bersikap tenang. Dia melanjutkan pembicaraannya kepada musang itu.