Cerita itu sudah menjadi berita turun-temurun di hutan Asta.
Kebetulan, hari ini adalah waktu untuk bulan purnama. Semua hewan bersiap-siap menyambut datangnya malam.
Ibu lebah bernama Mischa menyiapkan banyak madu untuk disimpan sebagai makanan keluarganya untuk beberapa hari ke depan.
Begitu pun dengan hewan-hewan lain. Mereka menyimpan hasil buruan untuk disimpan. Jika ada kelebihan makanan, mereka memberikannya kepada hewan lain yang membutuhkan.
Matahari pun terbenam. Seluruh hutan menjadi hening dan sepi. Bulan purnama memperlihatkan wujudnya di malam hari.
Untuk menjaga keamanan saat purnama, Leo dan lima harimau berkeliling ke seisi hutan Asta yang diterangi pancaran bulan purnama. Angin sesekali bertiup yang membuat Raja Leo kedinginan.
Saat Raja Leo dan harimau tiba di pinggir sungai, mereka berdiri dengan posisi bertahan. Mereka mencoba mengamati keadaan di sekitar sungai.
Mereka melihat seekor buaya di permukaan sungai. Raja Leo mengaung keras untuk menggertak buaya tersebut. Buaya itu pun pergi menjauh karena ketakutan melihat Raja Leo.
Mereka berkeliling hutan sepanjang malam. Semua aman dan tenteram. Leo memerintahkan kawanan harimau untuk pulang ke rumah masing-masing.
"Matahari sebentar lagi terbit. Kita sebaiknya pulang dan beristirahat," kata Leo kepada para harimau.
Mereka akhirnya berpisah dan pulang ke kediaman masing-masing.