Satu pertanyaan yang kerap dipikirkan kandidat kerja saat mengajukan lamaran kerja, bagaimana caranya meyakinkan HRD bahwa saya layak di posisi itu?
Semua syarat sudah dipenuhi, pengalaman dan portfolio kerja mentereng. Namun, itu ternyata belum cukup untuk meyakinkan HRD.
Ada banyak ulasan yang disampaikan HRD mengenai pertanyaan tersebut. Tetapi, jawaban itu  menjadi istimewa bila yang menyampaikannya adalah bos prinsipal Scuderia Ferrari, Mattia Binotto.
Scuderia Ferrari adalah tim bersejarah di balapan Formula 1. Tim kuda jingkrak ini telah mengumpulkan 16 kali juara konstruktor, mengantarkan Michael Schumacher sebagai juara dunia sebanyak 6 kali.
Untuk musim depan, Ferrari telah merekrut pebalap McLaren Renault, Carlos Sainz untuk menggantikan Sebastian Vettel.
Baru-baru ini, Binotto mengungkap alasan Ferrari memilih Carlos Sainz dalam wawancara podcast bersama Formula 1.
Sebagaimana pendapat umum, Binotto mengatakan Carlos Sainz sangat cocok untuk tim.
Pebalap memiliki peran penting untuk membawa mobil untuk terdepan mencapai garis finish.
Namun, keberadaan kru di pit selama balapan berlangsung juga memiliki andil besar menentukan kemenangan pebalap.Â
Ada strategi yang dimainkan, entah itu berkaitan dengan pengaturan mesin, jumlah pit-stop, pemilihan ban, perkiraan kelembaban udara, cuaca, dan sebagainya.
Tanggapan Binotto ini dapat digunakan sebagai referensi pencari kerja.
1. Konsisten
Binotto menjelaskan bahwa Ferrari butuh mendapat peringkat baik di klasemen konstruktor. Itu target Scuderia Ferrari. Terakhir kali mereka menjuarai konstruktor pada 2008 silam.
"Jadi kami perlu poin dari tiap race, dan Carlos Sainz adalah pebalap yang konsisten di setiap race, ini alasan pertama kami meliriknya," kata Binotto.
Carlos Sainz bukan pebalap yang istimewa. Sejak berkarir di Formula 1, dia baru dua kali naik podium. Meski begitu, dua tahun terakhir, ia konsisten masuk 10 besar di tiap balapan.
2. Komunikasi
Binotto mengatakan, kriteria lain yang dilihat oleh tim Scuderia Ferrari sebelum menawarkan kursi kepada Carlos Sainz adalah komunikasinya di radio tim.
Sepanjang putaran balap, tim dan pebalap terhubung melalui saluran komunikasi radio. Layaknya berkendara di jalan raya, determinasi di lintasan balap bisa memacu emosi para pebalap.
"Sebelum menyodorkan tawaran kepadanya, kami mendengar semua komunikasi radio dia untuk melihat bagaimana dia bersikap. Dan kami bisa melihat komunikasinya memperlihatkan banyak hal, bagaimana cara dia menghadapi tantangan, teliti. Jadi, dia adalah pekerja keras, dia menemukan metodenya, dia orang yang metodis, tangguh. Saya pikir, ini semua adalah komponen penting untuk kami semua," kata Binotto.
Seperti radio komunikasi, media sosial bisa menjadi alat pelacak untuk mengetahui cara berkomunikasi orang.
Penjelasan yang sederhana, tetapi setidaknya dapat memenuhi standar kerja tingkat tinggi di ajang Formula 1.
This latest episode of our F1 Beyond The Grid podcast is one you don't want to miss @ScuderiaFerrari boss Mattia Binotto has one of the most high-profile jobs in world sport
He chats about running the team, recruiting @carlossainz55 and more #F1 #F1BeyondTheGrid--- Formula 1 (@F1) December 9, 2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI