Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kaulah Sahabat dan Cintaku

6 Desember 2020   00:47 Diperbarui: 6 Desember 2020   01:11 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bagaimana bisa..."

"Tentu bisa! Kau mempunyai pilihan... Aku tidak terlalu berharap banyak...," katanya.

Damian memanaskan kedua telapak tangannya tanpa menyahut sebab tiupan angin kembali menggoyang seisi permukaan badan.

Dingin itu sekaligus menjadi isyarat bagi Damian dengan memegang tangan kanan Marta untuk lekas beranjak dari taman itu.

"Kau harus kembali. Sudah malam. Aku ingin kau menenangkan dirimu di rumah," katanya.

Marta bangkit untuk pertama kalinya membalas bujukan Damian. Ia merasa lebih percaya diri dan ingin melepas dirinya dari Damian. 

Matanya memerah dan bengkak tetapi tidak memperlihatkan sebuah persoalan serius dari dirinya. Perpindahan dari sedih menjadi tenang menggambarkan sesuatu yang membangkitkan perasaanya. Tidak ada yang tahu pasti.

"Rumahku sangat jauh."

"Ya, aku akan mengantarmu."

"Kenapa kau tidak mengatakannya," lirih Marta kepada Damian.

Mendengar ucapan itu, pikiran Damian masuk ke dalam bayang-bayang untuk menafsirkan maksud dari perkataan Marta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun