Mohon tunggu...
Efrem Siregar
Efrem Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Tu es magique

Peminat topik internasional. Pengelola FP Paris Saint Germain Media Twitter: @efremsiregar

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Saltik (Typo) Bisa Menjangkiti Siapa pun Termasuk Orang Cerdas, Mengapa Demikian?

25 Maret 2019   05:20 Diperbarui: 25 Maret 2019   06:14 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis, katanya, fokus pada tugas yang lebih kompleks, yaitu menggabungkan kalimat sehingga menjadi ide yang kompleks. Cara bekerja otak ini berbeda seperti komputer yang dapat menemukan sepersekian detik kata saltik.

Otak kita menggeneralisir bagian demi bagian komponen yang sederhana: mengubah huruf menjadi kata dan kata menjadi kalimat. Otak kita bekerja untuk mengekstrak makna. Generalisasi adalah ciri khas semua fungsi otak tingkat tinggi.

Sebagai contoh, saat Anda mengemudikan mobil menuju rumah teman. Anda melewati rute jalan yang biasa dilalui setiap hari. 

Alhasil, otak saat itu bekerja menggunakan insting dan mengabaikan setiap detil di sekitar perjalanan.

Sama halnya dengan menulis. Saat membaca ulang artikel, kita sebenarnya tidak fokus memperhatikan setiap detil kata dalam artikel karena otak kita sudah mengetahui tujuan artikel ini ditulis.

"Ketika kita membaca ulang karya kita sendiri, kita sudah tahu makna yang disampaikan. Karena kita sangat tertuju pada makna, kita pun menjadi abai untuk melewati bagian yang tidak sesuai."

"Alasan mengapa kita tidak dapat melihat saltik kita sendiri, karena apa yang kita lihat di layar (komputer) bersaing dengan versi yang ada di kepala kita," jelas Stafford.

Sebaliknya, teman atau editor akan lebih cepat menangkap adanya saltik dalam artikel kita, meski mereka sudah familiar dengan kata-kata yang kita gunakan. 

Jangan salah paham. Mereka bukan orang-orang yang sedang mencari kesalahan.

Sebagaimana dicontohkan sebelumnya, teman atau editor seumpama pengendara dari luar kota yang kali pertama melintasi rute yang Anda lewati. 

Karena mereka adalah orang baru, otak mereka akan sangat teliti memperhatikan kondisi di sekitar perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun