Sebagai makhluk sosial, manusia memang butuh orang asing. Setidaknya, mereka akan lebih objektif ketika orang-orang terdekat mulai mencurigakan.
Setidaknya, itulah yang melanda pikiran sejumlah tokoh oposisi pemerintah.
Mereka mengusulkan agar lembaga independen internasional masuk ke Indonesia. Tujuannya untuk mengawasi jalannya Pemilu 2019.
Salah satu pengusul wacana, akademisi Rocky Gerung yang memang dikenal vokal terhadap pemerintahan Jokowi-JK.
Rocky Gerung dalam cuitannya, Selasa (19/3/2019) menilai ada gejala kecurangan yang kian terlihat menjelang Pemilu. Ada asumsi lain yang melatarbelakangi Rocky berpikir bahwa lembaga independen internasional memang perlu hadir di Pemilu 2019.Â
Menurutnya, legitimasi Pemilu juga semakin berkurang saat ini.
"Legitimasi Pemilu makin defisit. Gejala kecurangan makin kentara. Saya kira penting lembaga pemantau independen internasional ikut mengawasi. Demi transparansi demokrasi," kata Rocky melalu akun Twitter @rockygerung, Selasa (19/3/2019).
Meski hanya asumsi tanpa argumen kuat, wacana dari Rocky telah menjadi perbincangan.
Cuitannya yang berharap agar lembaga independen terlibat dalam Pemilu 2019 telah mencapai 2000 retweet. Gile bener!
Usulan Rocky ternyata kian melebar dan meluas setelah politisi oposisi dari Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean meminta PBB ikut terlibat.
Melalui akun Twitter, Ferdinand mengirimkan pesan kepada PBB agar mengirimkan observer internasional mereka untuk mengawasi pelaksanaan Pemilu 2019.