Toh yang menjadi persoalan adalah implementasi nilai-nilai Pancasila. Pemerintah boleh saja menegur pihak-pihak yang berseberangan, akan tetapi haruslah adil untuk menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup para pejabat dan tokoh penting di negeri ini. Sederhana saja: tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat boros dan gaya hidup mewah. Manusia Pancasila, dalam perilaku lebih luas, tidak mau berhenti hanya sampai pada dukungan kepada Garuda Muda atau apalah-apalah itu yang sekadar simbolik untuk memuaskan hasrat narsisme.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H