Mohon tunggu...
Efrain Misi
Efrain Misi Mohon Tunggu... Guru - guru

mengajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Modul 2.1.Koneksi Antar Materi

24 Juni 2024   10:09 Diperbarui: 24 Juni 2024   10:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Artikel : Koneksi Antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

Efrain Misi,S.Pd

UPT SD Negeri 012 Buntu Terpedo

Calon  Guru Penggerak Angkatan 10

Salam dan Bahagia! Pembaca Yang Budiman, tentu kita masih ingat pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang : "Serupa seperti para pengukir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang keadaan kayu, jenis-jenisnya, keindahan ukiran, dan cara-cara mengukirnya. Seperti itulah seorang guru seharusnya memiliki pengetahuan mendalam tentang seni mendidik. Bedanya, Guru mengukir  manusia yang memiliki hidup lahir dan batin."

Dalam rangka menjawab kebutuhan belajar murid maka salah satu alternatif pembelajaran yang dapat dilakukan oleh guru adalah pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah proses yang komprehensif dan fleksibel yang mencakup perencanaan, persiapan dan penyampaian pengajaran untuk mengakomodasi keragaman kebutuhan belajar murid di dalam kelas.

Pembelajaran Berdiferensiasi adalah tentang pembelajaran untuk mendukung semua murid di kelas kita.

Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi, guru mempertimbangkan siapa yang mereka ajar, apa yang mereka ajarkan, di mana mereka mengajar, dan bagaimana mereka mengajar.

Selanjutnya, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid serta aspek yang perlu dipertimbangkan antara lain:

Mengamati perilaku murid

Saya sebagai seorang Guru  perlu untuk mengamati perilakuk siswa baik saat di dalam kelas maupun pada waktu jam istirahat. Karena keunikan  perilaku yang ditunjukkan oleh tiap-tiap peserta didik berbeda.sehingga guru dapat menyesuaikan kebutuhan dan metode transfer ilmu yang akan dilakukan.

Mengidentifikasi Pengetahuan Awal

Identifikasi pengetahuan awal bisa dilakukan  pada saat mengawali proses kegiatan belajar dan mengajar. Disamping itu, identifikasi kemampuan dan pengetahuan awal juga bisa dilakukan ketika memasuki pembahasan/tahap pelajaran baru. Identifikasi pengetahuan awal bisa dijadikan sebagai pemetaan terhadap kemampuan dasar peserta didik untuk kemudian disesuaikan dengan kebutuhan belajarnya.

Berbicara dengan Guru Murid Sebelumnya

Komunikasi juga ditekankan oleh para guru untuk dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid-muridnya. Adapun bentuk komnuikasi yang dilakukan adalah menggali informasi dengan guru yang telah atau pernah mendidik siswa bersangkutan sebelumnya. Hal ini penting dilakukan untuk dapat memaksimalkan proses transfer ilmu karena sesuai dengan kebutuhan para murid.

Membaca Rapor Murid dari Kelas Sebelumnya

Guru dan tenaga pendidik juga perlu untuk melakukan penilaian performa peserta didik di kelas sebelumnya. Hal ini karena sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga guru bisa mempertimbangkan materi belajar yang akan diajarkan kepada siswa.

Mereview dan Melakukan Refleksi terhadap Praktik Pengajaran

Disamping memfokuskan pada perkembangan anak didik, guru dan tenaga pengajar juga perlu untuk melakukan peninjauan ulang terhadap praktik pengajaran yang sudah dilakukan. Hal ini untuk menyelaraskan bahan ajar dengan kemampuan siswa dalam menerima materi yang telah diajarkan.

Setelah mengidentifikasi kebutuhan murid, guru dapat menerapkan strategi pembelajaran berdiferensiasi. Ada 3 (tiga) strategi pembelajaran berdiferensiasi di antaranya:

Diferensiasi Konten

Konten yaitu materi yang disiapkan dan diajarkan kepada murid kita. Pemilihan konten berdasarkan    kesiapan belajar, minat dan profil belajar murid. Guru dapat melihat kesiapan belajar murid apakah murid siap belajar secara konkret atau belajar secara abstrak. 

Diferensiasi konten berdasarkan Semua kebutuhan murid guru dapat menyediakan jenis-jenis topik yang murid minati sesuai dengan pokok bahasan atau materi pembelajaran. Diferensiasi konten berdasarkan profil belajar murid, guru harus memahami gaya belajar murid, yang lebih cendrung kepada pembelajaran visual, audio, dan kinestetik

Diferensiasi Proses

Yang dimaksud dengan proses mengacu pada bagaimana murid memahami atau memaknai informasi atau materi yang dipelajari. Enam hal yang dapat dilakukan dalam diferensiasi proses yakni:

Kegiatan berjenjang;

Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat;

Membuat agenda individual;

Memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas;

Mengembangkan kegiatan bervariasi, mengakomidir gaya belajar baik yang visual, audio visual, auditorial dan kinestetik; dan

Menggunakan kelompok yang fleksibel sesuai dengan kesiapan dan minat.

Diferensiasi Produk

Produk berupa tagihan atau hasil yang diharapkan dari murid setelah proses pembelajaran, baik berupa hasil tes, presentasi atau diskusi, pertunjukkan, pidato, diagram dan lainnya yang mencerminkan pemahaman murid dari tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Diferensiasi produk meliputi: (1). Memberikan tantangan atau variasi dan (2) Memberikan murid pilihan bagaimana mengekspresikan pembelajaran yang diinginkan.

Selanjutnya untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, diperlukan kondisi lingkungan yang mendukung pembelajaran diferensiasi antara lain:

Setiap orang di dalam kelas akan menyambut dan merasa disambut oleh orang lain;

Setiap orang di dalam kelas saling menghargai;

Murid akan merasa aman;

Ada harapan bagi pertumbuhan;

Guru mengajak murid untuk mencapai kesuksesan;

Adanya bentuk keadilan dalam bentuk nyata; dan Guru berkolabroasi dengan murid untuk mencapai pertumbuhan dan kesuksesan bersama.

Bagaimana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mencapai hasil belajar yang optima saya tetap dapat bersikap positif  memberikan kebebasan seluas - luasnya kepada anak dalam mengekspresikan diri sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diajarkan dan merasa nyaman dalam lingkungan belajarnya walaupun banyak tantangan dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi ini

Guru Menggunkaan  Asessmen untuk melihat gambaran kaarakteristik murid seperti pada gaya belajar atau kemampuan pemahamannya. Jadi pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan murid dengan melihat aspek kesiapan belajar, minat belajar dan profil belajar murid

Kebutuhan belajar murid tidak sama sehingga guru sebagai fasilitator harus dapat memahami dengan berbagai cara agar kebutuhan belajar murid yang beragam dapat di penuhi antara lain melalui pembelajaran berdiferensiasi, sehingga hasil yang dicapai dapat optimal. 

Pembelajaran berdiferensiasi memiliki beberapa keunggulan seperti memiliki tujuan pembelajaran yang jelas, di kegiatan pembelajarannya kebutuhan murid dapat dipenuhi, lingkungan belajar yang nyaman untuk murid karena sesuai dengan kemammpuan dan keinginannya, dan penilaian yang berkelanjutan

Visi guru penggerak memberikan ruang kepada murid untuk dapat mengoptimalkan potensi dari minat dan bakatnya sesuai dengan profil pelajar pancasila sehingga murid dapat kuat dan mandiri, dengan penerapan   pembelajaran diferensiasi lewat konten.proses dan produk.dan Asesmen Formatif dan Sumatif.

Budaya positif yang dikembangkan di sekolah memiliki tujuan pembentukan karakter baik pada murid. Hal ini di pengaruhi oleh pembelajaran yang nyaman dan berpihak pada murid dengan memperhatikan semua kebutuhan belajar murid terpenuhit.

Pembelajaran berdiferensiasi memang penuh tantangan dan tenaga lebih bagi kita sebagai pendidik, tetapi dengan selalu berkolaborasi  akan terlihat kesenangan,kebahagian,potensi serta impian murid kita yang begitu besar maka tantangan akan dapat dilalui.

Demikian kesimpulan pada koneksi antar materi modul 2.1 semoga bermanfaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun