Tidak Mau Berkata Jujur
Lalu mengapa Erick Thohir lebih mengutamakan kepentingan internal dengan mengorbankan STY. Ketimbang kepentingan eksternal dengan mengutamakan keinginan suporter yang masih mendukung penuh STY sebagai pelatih. Â
Saya tidak bermaksud mempolarisasi dua kepentingan tersebut yang telah menempatkan Erick Thohir terjepit di antara keduanya. Karena faktanya, polarisasi itu terungkap dengan sendirinya, lewat pernyataannya terkait pemecatan STY.
Dimana menurut Erick Thohir, pemecatan itu karena butuh penyesuaian kepemimpinan di Timnas yang bisa menerapkan strategi yang disepakati pemain. Juga komunikasi yang baik serta implementasi program yang juga lebih baik.
Sudah jelas orientasi dari tiga aspek tersebut untuk kepentingan (internal) pemain (keturunan) yang berada dalam skuad Timnas senior. Erick Thohir justru lebih memilih memecat STY ketimbang membenahi aspek yang dimaksud. Â
- Di sinilah Erick Thohir melakukan blunder narasi. Terutama tentang aspek strategi yang disepakati pemain. Karena strategi itu menjadi ranahnya  pelatih, tugas pemain bagaimana mengimplementasikan di lapangan. Kok bisa, ada strategi yang disepakati pemain.
Kenapa Erick Thohir tidak jujur saja mengatakan, bahwa kepemimpinan STY meliputi aspek strategi, komunikasi dan program sudah tidak cocok dengan kebutuhan pemain (keturunan), sehingga kami memutuskan untuk dipecat.
Narasi ini kan lebih tegas, kongkrit, relevan dan tidak abu-abu. Dari pada membuat blunder narasi yang menggerus kapasitas seorang Erick Thohir yang sudah sangat mumpuni di dunia sepakbola.
Ataukah seorang Erick Thohir kuatir jika narasi itu yang disampaikan, maka akan menimbulkan dialektika di mata suporter. Mengingat perjalanan Timnas di round 3 memperlihatkan progres yang cukup baik.
Di mana suporter memperlihatkan euforia yang sangat besar terhadap timnas yang di asuh STY. Â Baik saat bertanding di kandang lawan, maupun sebagai tuan rumah. Artinya animo besar suporter salah satunya karena faktor STY.
Selain itu kenapa Erick Thohir tidak mau jujur, bahwa pemecatan STY karena tim Garuda muda yang diasuhnya gagal mencapai target. Yakni masuk babak semifinal piala AFF 2024 kemarin.