Adapun terkait rekam jejak pasangan Sangganipa, juga sudah saya tuliskan artikelnya di Kompasiana berjudul, "narasi kinerja, antar pasangan Sangganipa tampil meyakinkan di debat ketiga."
Dimana saya menuliskan bahwa rekam jejak kinerja calon gubernur petahana Rusdy Mastura sudah terbukti berbuat nyata saat menjabat gubernur. Dimana tidak sekedar menyampaikan visi misi, namun sudah dalam tataran action.
Soal rekam jejak ini juga relevan dengan pertanyaan terhadap responden pada kategori karakter pemilih. Yakni terkait apa yang paling penting dibutuhkan dari kepala daerah.
Jawaban tertinggi adalah pada kriteria berani dan tegas sebesar 13,08 sebesar. Menyusul jujur dan bisa dipercaya 11,45 perse, berwibawa 10,78 persen, serta berpengalaman sebesar 9,43 persen.
Dalam debat publik sebelumnya, pasangan Sangganipa terlihat menunjukkan sikap berani dan tegas. Misalnya yang disampaikan Agusto Hambuako pada debat kedua. Dimana akan menindak pelaku tambang nakal di Sulteng yang mengabaikan aturan main.
Juga dalam debat ketiga dimana pasangan Sangganipa menyampaikan akan bertindak tegas terkait kasus korupsi, narkoba dan teroris. Bentuk ketegasan inilah yang ternyata dibutuhkan oleh masyarakat Sulteng sebagaimana data hasil survei.
Yang menarik adalah pertanyaan pada kategori main question. Yakni pertanyaan soal apa yang menyebabkan koresponden mengubah pilihannya, saat pencoblosan kepala daerah di Provinsi Sulteng.
Jawaban adanya ada ajakan dari keluarga, kerabat, atau kolega tertinggi sebesar 22,94 persen. Menyusul bantuan yang dijanjikan tidak sesuai saat kampanye sebesar 20,52 persen. Selanjutnya hasil debat publik yang diadakan oleh KPU atau lembaga lainnya sebesar 17, 51 persen.
Fakta bahwa hasil debat ternyata turut berpengaruh pada preferensi (pilihan) pemilih adalah keniscayaan. Ini sekaligus menepis sinyalemen bahwa, kegiatan debat publik tidak berpengaruh kepada preferensi pemilih, ternyata tidak sepenuhnya benar.
Kegiatan debat yang disiarkan di televisi ternyata menjadi fakta mengejutkan Terkait media yang diikuti oleh koresponden terhadap calon kepala daerah. Dimana  untuk media tertinggi adalah televisi sebesar 31,56 persen. Menyusul Facebook 170,5 persen, Instagram 15,06 persen dan Tiktok 12,48 persen.
Dari hasil survei yang  menempatkan pasangan Sangganipa di posisi teratas, mengindikasikan bahwa antara hasil kinerja, rekam jejak kepemimpinan dan instrumen komunikasi menjadi elemen penting, dalam menaikkan elektabilitas pasangan calon dalam kontestasi pilkada serentak.