Salah satu hilirisasi industri (pengolahan nikel) yang turut berkontribusi nyata pada realisasi pertumbuhan PDRB Sulteng adalah PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) yang berlokasi di Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulteng.Â
Kehadiran PT GNI sebagai pemain dalam industri smelter (pabrik pemurnian nikel) sejak tahun 2019, tentu saja berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi. Bukan saja bagi daerah Sulteng, namun juga secara nasional.
Smelter PT GNI sendiri diresmikan oleh Presiden Jokowi pada tahun 2021. Adapun produk akhirnya yakni Nickel Pig Iron (NPI), diekspor untuk bahan baku pembuatan baja tahan karat atau stainless steel yang dapat digunakan sebagai peralatan makan, alat transportasi, dan lain sebagainya.
Nilai Tambah Hilirisasi Industri
Fakta menggembirakan soal besaran PDRB dan pertumbuhan ekonomi tersebut, membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultengdan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Morowali Utara menjadikan hilirisasi industri sebagai sektor unggulan, dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang melampaui capaian nasional.
Dalam berbagai kesempatan baik di forum regional maupun nasional, Gubernur Sulteng Rusdy Mastura turut menyampaikan keberhasilan realisasi PDRB dan pertumbuhan ekonomi Sulteng yang signifikan. Di mana tidak lepas dari masuknya investasi hilirisasi industri nikel di provinsi Sulteng, khususnya di Kabupaten Morowali Utara.
Gubernur juga mengapresiasi keberhasilan tersebut, berkat kinerja dan sinergi lintas pemerintah dan stakeholder. Di mana saling mendukung agar program hilirisasi industri yang masuk ke daerah, bisa memberi kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi, peningkatan fiskal daerah serta peningkatan kesejahteraan rakyat.
Bentuk sinergi dari Pemprov Sulteng dengan memberikan kemudahan masuknya investasi hilirisasi industri nikel di Sulteng, lewat Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). Di mana kebijakan kemudahan, disertai pelayanan perizinan yang profesional dan akuntabel.
Seperti diketahui, hilirisasi industri merupakan proses atau strategi negara dalam meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki. Melalui hilirisasi bahan yang diekspor berupa barang setengah jadi, bukan lagi bahan mentah. Dengan demikian, nilai ekspor akan menjadi lebih besar dan berdampak signifikan untuk peningkatan perekonomian negara.
Berdasarkan data BPS Sulteng, selama Juni 2024, total ekspor Sulteng senilai US$1.783,20 juta. Kontribusi terbesar terhadap ekspor berasal dari besi dan baja senilai US$1.152,16 juta atau 64,61 persen dari total nilai ekspor.
Adapun selama bulan Januari-Juni 2024, total nilai ekspor melalui Sulteng sebesar US$10.221,07 juta. Sebuah realisasi yang cukup signifikan. Pendapatan negara dari ekspor tersebut, akan kembali ke daerah.