Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Jalan Panjang Pembangunan Hunian Tetap di Sulteng

4 Oktober 2024   14:30 Diperbarui: 6 Oktober 2024   07:00 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fasilitas ruang terbuka hijau di lokasi huntap. (Dokumentasi Pribadi) 

Kelebihan dari huntap Talise adalah keberadaan fasilitas umum (fasum) berupa ruang terbuka hijau (RTH) sebagai ruang publik yang nyaman dan representatif. Tentu sangat beruntung penyintas gempa yang berdomisili di lokasi tdengan ketersediaan fasum tersebut.

Sejatinya fasum tersebut ada pada semua huntap yang sudah dibangun bagi penyintas. Tujuannya agar huntap menjadi lokasi hunian yang nyaman dengan ketersediaan ruang publik bagi penghuninya.

Dengan pembangunan huntap tersebut, tentu diharapkan sudah bisa dihuni oleh penyintas yang berhak untuk menempati. Karena kenyataan di lapangan, masih ada huntap yang belum dihuni walau sudah rampung dikerjakan.

Berdasarkan data dari Central Sulawesi Rehabilitatiin and Reconstruction Project (CSRRP), saat ini sudah dibangun sebanyak 3646 unit huntap (93,97â„…). Dengan perincian sebanyak 2669 (68,79â„…) unit telah dilakukan serah terima kunci dan sebanyak 1943 (50,08â„…) unit telah menghuni huntap.

Realitas masih adanya pekerjaan di lokasi huntap hingga saat ini, menjadi gambaran tehadap jalan panjang pembangunan huntap di wilayah Pasigala Sulteng. Panjang dalam konteks, durasi waktu pelaksanaan.

Sudah enam tahun gempa terjadi, namun pembangunan rehab rekon masih berjalan hingga 2024.. Ini sebagai indikator, bahwa bukan hal mudah dalam pelaksanaan rehab rekon pasca gempa. Meski sudah didahului dengan kesiapan master plane

Lokasi huntap Tondo II saat pembangunan. Dok Pri
Lokasi huntap Tondo II saat pembangunan. Dok Pri

Walaupun dalam regulasi disebutkan sebagai percepatan pasca gempa, namun waktu enam tahun berjalan rehab rekon belum keseluruhan tuntas. Salah satunya pembangunan jembatan IV Palu yang hingga kini belum rampung.

Tentu yang menjadi bahan kontemplasi di sini adalah bahwa pentingnya koordinasi dan sinergi dalam proses rehab rekon pasca gempa. Jangan ada ego sektoral yang dapat menghambat pelaksanaan di lapangan.

Karena yang esensi dari pembangunan huntap adalah, secepatnya penyintas yang kehilangan tenpat tinggal untuk menempati sesuai haknya. Sebagaimana huntap lainnya yang sudah duluan ditinggali pemiliknya.

Namun demikian, keberadaan huntap setidaknya sudah sangat membanru ribuan penyintas gempa yang kehilangan tempat tinggal. Mereka yang sudah lebih awal menempati huntap, kini sudah dapat beradaptasi dengan tempat tinggal yang baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun