Anggaran pembangunan huntap sepenuhnya menjadi tangung jawab pemerintah pusat. Sementara pembebasan lahan untuk lokasi huntap, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.
Namun percepatan pembangunan huntap tidak semulus yang direncanakan. Walaupun keberadaan regulasi dan anggaran sudah disiapkan. Kendala di lapangan turut mempengaruhi lambannya pembangunan huntap.
Terutama upaya konsolidasi (pembebasan) lahan yang menimbulkan adanya pro kontra. Polemik pembebasan lahan yang berlarut-larut, turut berdampak pada molornya pembangunan huntap.
Huntap Tondo I di Kota Palu merupakan huntap pertama yang dibangun oleh Yayasan Budha Tzu Chi. Di mana untuk sarana pendukung seperti ruas jalan, drainase, serta air bersih dibangun oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tengah Kementerian PUPR.
Menyusul kemudian pembangunan huntap Duyu, Tondo II, Talise dan Petobo. Bukan hanya di Palu, huntap juga dibangun di Kabupaten Sigi dan Donggala bagi penyintas gempa yang ada di wilayah tersebut. Huntap Pombewe merupakan huntap pertama yang dibangun di Kabupaten Sigi.
Demi penuntasan pembangunan huntap dan prasarana lainnya, pemerintah pusat kembali mengeluarkan Inpres no 8 tahun 2022 tentang penuntasan rehab rekon pasca bencana gempa bumi, tsunami dan liquifaksi di Sulteng.
Di mana hingga tahun 2024 pembangunan huntap masih dilakukan. Salah satunya di lokasi huntap Talise, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore yang masih melakukan finishing terhadap fasilitas dan prasarana yang ada di lokasi tersebut.
Huntap Talise yang berada di ketinggian bukit, merupakan huntap dengan view terindah di Kota Palu. Di mana lokasinya menghadap langsung ke Teluk Palu dengan landscape alam yang eksotis. Selain itu huntap Duyu dan Tondo II juga berada di lokasi yang strategis .
Belum lama ini saya menyempatkan mengeksplorasi keberadaan huntap Talise termasuk prasarana yang tersedia di lokasi tersebut. Termasuk melihat langsung keindahan Teluk Palu dari lokasi huntap.