Karena lasim yang dihadapi oleh petahana dalam kontestasi Pilkada adalah, adanya kontra narasi dari lawan kandidat di ruang publik, terhadap narasi kinerja petahana. Tujuannya untuk mendegradasi kepasitas petahana yang bermuara pada rendahnya preferensi pemilih.
Namun kontra narasi tersebut tidak bakal ampuh, selama narasi keberlanjutan dan narasi kinerja petahana, sudah menjadi bagian dari literasi masyarakat Sulteng.
Di mana bukan saja memahami, namun juga melihat serta merasakan apa yang sudah dikerjakan oleh petahana, yakni Gubernur Rusdy Mastura bersama jajarannya.
Tugas untuk mengedukasi masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas bukan pemillih post truth, menjadi bagian dari kerja-kerja tim pemenangan, relawan dan simpatisan Sangganipa sebagai garda terdepan.
Karena itu literasi terkait program, gagasan dan kinerja perlu dikuasai dalam mengedukasi masyarakat Sulteng, sehingga memilki referensi yang memadai. Serta tidak terpengaruh dengan kontra narasi yang bersifat hoaks terhadap petahana di ruang publik.
Adapun dimensi keberlanjutan pembangunan daerah pasangan Sangganioa sebagaimana visi Pemprov Sulteng yakni "Gerak Cepat Menuju Sulteng Lebih Maju dan Lebih Sejahtera." Meliputi beberapa sektor yang memberikan dampak signifikan.
Di antaranya sektor industri pengolahan, infrastruktur (konektivitas), energi, pariwisata, kelautan, ketahanan pangan serta sektor lain yang strategis dan perlu untuk dilanjutkan lima tahun ke depan.
Semua sektor di atas juga menjadi perhatian serius pemerintah pusat lewat berbagai proyek strategis nasional. Di mana dibutuhkan kebijakan pemerintah provinsi (Pemprov) dalam bersinergi, sehingga saling mendukung dalam implementasi sektor tersebut di daerah.
Tentu untuk mengukur kinerja Gubernur petahana Rusdy Mastura pada pemerintahan yang sedang berjalan, dapat dilihat berdasarkan data BPS terhadap capaian beberapa aspek.