Fakta mengejutkan desa wisata Wayu adalah ketersediaan sarana amenitas (fasilitas penunjang) yang dibutuhkan bagi pengunjung. Seperti warung kuliner, galeri souvenir, balai pertemuan, penginapan dan juga toilet umum untuk pengunjung.
Keberadaan sarana amenitas di lokasi destinasi wisata menjadi salah satu dari skema 5A pariwisata yang mutlak harus tersedia, bagi desa wisata yang berharap dari kunjungan wisatawan.
Sebuah plang nama berukuran besar berwarna merah bertuliskan Paralayang Wayu, terpasang di lokasi destinasi. Keberadaan plang nama tersebut menjadi salah satu spot foto bagi wisatawan yang datang.
Saya sendiri menyempatkan menikmati kuliner di warung warga lokal, sesuai mengeksplor spot-spot menarik di lokasi destinasi. Salah satunya spot selfie hamparan teluk Palu, dimana harus berjalan kaki menanjak dari lokasi parkir melewati pepohonan rindang.
Kuliner yang saya nikmati berupa mie kuah dan kopi susu dengan harganya cukup terjangkau. Menikmati kuliner dengan view alam yang indah, tentu memberikan sensasi berbeda.
Sayangnya untuk galeri souvenir dalam kondisi tertutup, sehingga saya tidak dapat mengeksplor isi dalam galeri. Keberadaan sarana galeri tentu berguna untuk mempromosikan produk souvenir warga lokal dan juga di Kabupaten Sigi.
Sangat rugi jika sarana yang sudah dibangun oleh pemerintah daerah, tidak dimanfaatkan untuk mendatangkan pemasukan bagi warga lokal. Lewat produk UMKM berupa souvenir dan kerajinan tangan lainnya.
Selain pemanfaatan sarana amenitas yang sudah tersedia, aspek lain yang juga perlu diperhatikan yakni ketersediaan air bersih untuk wisatawan. Serta kebersihan destinasi wisata, khususnya di spot-spot yang menarik.