Kelak di antara mereka ada yang menjadi teknokrat, untuk membangun infrastruktur jalan di daerahnya. Ada yang menjadi birokrat, untuk menentukan kebijakan dan anggaran untuk infrastruktur jalan.
Ada yang menjadi influencer agar bisa terus menerus menyuarakan kepentingan daerah ke ruang publik. Serta ada yang menjadi investor, agar bisa berinvestasi membangun sarana dan infrastruktur yang dibutuhkan.
Momen pilkada serentak yang akan dihelat tahun 2024 ini, sudah selayaknya dapat menghadirkan pemimpin daerah yang punya kepedulian dalam meretas disparitas infrastruktur jalan di daerahnya.
Pemimpin yang mudah tersentuh melihat masyarakatnya harus bersusah payah melakukan aktivitas, karena kendala sarana dan infrastruktur. Serta pemimpin yang punya visi cemerlang, mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi masyarakatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H