Dengan adanya proyek rehabilitasi pelabuhan dan penambahan armada kapal Ro-Ro (perintis) di Sulteng, sebagai upaya meretas disparitas dimaksud. Disisi lain, dampak utilisasi akan dirasakan oleh masyarakat maupun pelaku usaha yang mengandalkan transportasi laut untuk mobilisasi perjalanan, maupun angkutan logistik.
Untuk infrastruktur pertanian (pangan), Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi. Rehabilitasi irigasi ini juga masih bagian dari pemulihan dampak bencana guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan.
Seperti diketahui saat bencana gempa bumi tahun 2018 lalu, irigasi Gumbasa mengalami kerusakan parah dan tidak dapat menyalurkan air ke lahan pertanian masyarakat. Butuh waktu bertahun-tahun untuk upaya rehabilitasi irigasi tersebut oleh pemerintah pusat, agar bisa berfungsi kembali.
Keberadaan irigasi sebagai sarana vital dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Sulteng sangat dibutuhkan. Namun untuk membangun irigasi membutuhkan anggaran cukup besar, sehingga daerah perlu dukungan stimulan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur tersebut.
Maka beruntunglah daerah yang mendapat dukungan pemerintah pusat, baik untuk membangun, merawat maupun merehabilitasi keberadaan irigasi. Disinilah sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan. Terkait keberadaan infrastruktur, guna mendukung ketahanan pangan lewat peningkatan produktivitas pertanian.
Saat mengikuti panen raya di Desa Sidera Kabupaten Sigi, Jokowi melihat langsung potensi pertanian setempat dalam mendukung swasembada pangan. Dimana panen raya mencapai 6 ton per hektare. Jokowi pada kesempatan itu menegaskan, komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pertanian melalui teknologi dan infrastrukturnya.
Dengan penegasan ini, maka dukungan APBN bagi daerah yang masih terkendala infrastruktur pertanian dipastikan berkelanjutan. Tinggal sejauh mana peran pemerintah daerah untuk lebih pro aktif dalam berkolaborasi dengan pemerintah pusat, agar daerah mendapat impact dari komitmen tersebut.
Tugas pemerintah terhadap sektor pertanian selain peningkatan produktivitas yang bermuara pada kesejahteraan petani, juga memastikan ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga yang terjangkau.
Untuk itu dalam setiap kunker ke daerah, Jokowi menyempatkan untuk berkunjung ke pasar tradisional untuk memastikan aspek tersebut terpenuhi. Termasuk saat berkunjung ke pasar tradisional Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Dari sini kita bisa simpulkan bahwa kunker Jokowi ke pelosok daerah di Indonesia bukan sekedar seremoni semata, namun afirmasi terjadap kinerja seorang pemimpin bagi kemajuan pembangunan di daerah. Pembangunan yang berdampak utilisasi bagi masyarakat.