Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kunker Jokowi dan Dampak Utilisasi Pembangunan Infrastruktur di Sulteng

30 Maret 2024   15:54 Diperbarui: 31 Maret 2024   10:45 1271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi meresmikan realisasi proyek inpres jalan daerah di Sulteng. Dok Sekertariat Presiden

Dengan adanya proyek rehabilitasi pelabuhan dan penambahan armada kapal Ro-Ro (perintis) di Sulteng, sebagai upaya meretas disparitas dimaksud. Disisi lain, dampak utilisasi akan dirasakan oleh masyarakat maupun pelaku usaha yang mengandalkan transportasi laut untuk mobilisasi perjalanan, maupun angkutan logistik.

Jokowi saat panen raya bersama petani di Kabupaten Sigi guna swasembada pangan. Dok Sekertariat Presiden
Jokowi saat panen raya bersama petani di Kabupaten Sigi guna swasembada pangan. Dok Sekertariat Presiden

Untuk infrastruktur pertanian (pangan), Presiden Jokowi meresmikan rehabilitasi irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi. Rehabilitasi irigasi ini juga masih bagian dari pemulihan dampak bencana guna meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung swasembada pangan.

Seperti diketahui saat bencana gempa bumi tahun 2018 lalu, irigasi Gumbasa mengalami kerusakan parah dan tidak dapat menyalurkan air ke lahan pertanian masyarakat. Butuh waktu bertahun-tahun untuk upaya rehabilitasi irigasi tersebut oleh pemerintah pusat, agar bisa berfungsi kembali.

Keberadaan irigasi sebagai sarana vital dalam meningkatkan produktivitas pertanian di Sulteng sangat dibutuhkan. Namun untuk membangun irigasi membutuhkan anggaran cukup besar, sehingga daerah perlu dukungan stimulan anggaran dari pemerintah pusat untuk pembangunan infrastruktur tersebut.

Maka beruntunglah daerah yang mendapat dukungan pemerintah pusat, baik untuk membangun, merawat maupun merehabilitasi keberadaan irigasi. Disinilah sinergitas antara pemerintah pusat dan daerah sangat dibutuhkan. Terkait keberadaan infrastruktur, guna mendukung ketahanan pangan lewat peningkatan produktivitas pertanian.

Saat mengikuti panen raya di Desa Sidera Kabupaten Sigi, Jokowi melihat langsung potensi pertanian setempat dalam mendukung swasembada pangan. Dimana panen raya mencapai 6 ton per hektare. Jokowi pada kesempatan itu menegaskan, komitmen pemerintah dalam memajukan sektor pertanian melalui teknologi dan infrastrukturnya.

Dengan penegasan ini, maka dukungan APBN bagi daerah yang masih terkendala infrastruktur pertanian dipastikan berkelanjutan. Tinggal sejauh mana peran pemerintah daerah untuk lebih pro aktif dalam berkolaborasi dengan pemerintah pusat, agar daerah mendapat impact dari komitmen tersebut.

Tugas pemerintah terhadap sektor pertanian selain peningkatan produktivitas yang bermuara pada kesejahteraan petani, juga memastikan ketersediaan stok pangan dan stabilitas harga yang terjangkau.

Untuk itu dalam setiap kunker ke daerah, Jokowi menyempatkan untuk berkunjung ke pasar tradisional untuk memastikan aspek tersebut terpenuhi. Termasuk saat berkunjung ke pasar tradisional Salakan Kabupaten Banggai Kepulauan.

Dari sini kita bisa simpulkan bahwa kunker Jokowi ke pelosok daerah di Indonesia bukan sekedar seremoni semata, namun afirmasi terjadap kinerja seorang pemimpin bagi kemajuan pembangunan di daerah. Pembangunan yang berdampak utilisasi bagi masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun