Tidak pernah menyangka akhirnya bisa merasakan kembali berlayar bersama KM Tidar melintasi Selat Makassar, setelah sekian lama tidak melayani trayek tersebut.
Momen pelayaran sekaligus momen nostalgia itu terwujud pada awal tahun 2024. Di mana saya bisa menikmati pelayaran di atas KM Tidar dalam perjalanan dari Pelabuhan Sukarno Hatta Makassar, menuju pelabuhan Pantoloan Palu.
Sudah lama sekali rasanya, tidak berlayar bersama KM Tidar. Hampir 20 tahun tidak melakukan perjalanan laut menggunakan kapal tersebut. Terakhir di tahun 2000an, saat sering kali berangkat dari pelabuhan Pantoloan menuju ke Makassar.
Harga tiket kapal laut yang masih murah masa itu, membuat moda transportasi laut menjadi pilihan untuk perjalanan lintas provinsi. Terutama daerah yang bisa dijangkau dengan kapal Pelni.
Kala itu, KM Tidar memang memiliki trayek perjalanan dengan rute Surabaya- Parepare-Pantoloan-Nunukan-Tarakan-Balikpapan -Parepare-Surabaya-Makassar- Balikpapan-Tarakan-Pantoloan-Makasar-Surabaya.
Selanjutnya pada tahun 2013 berganti rute dari Jakarta-Surabaya-Makassar menuju ke wilayah Indonesia Timur. Kemudian tahun 2017 kembali berganti trayek dan menjadi trayek reguler (tetap) KM Tidar saat ini yakni dari Makassar melintas ke wilayah Indonesia Timur.
Melihat perubahan rute tersebut, maka ada sekitar 13 tahun KM Tidar tidak melalui trayek Makassar ke Pantoloan. Lalu mengapa KM Tidar bisa berubah trayek (deviasi) di tahun 2024 ini dengan tujuan akhir pelabuhan Pantoloan Palu?
Sebenarnya trayek ini bukan permanen, namun bersifat tambahan (sementara). Yakni hanya perbantuan mengantisipasi penumpang yang kembali dari libur natal dan tahun baru (Nataru) 2024. Setelah itu KM Tidar akan kembali ke trayek semula.