Pikiran saya apa mungkin penumpang dari Parepare akan membludak dengan kapal Lambelu yang akan berangkat pada esok harinya. Untuk memastikan, saya coba melihat ke arah terminal penumpang dari dek kapal, ternyata sudah tidak ada lagi penumpang lagi yang naik.
Saya justru tidak menyangka penumpang yang naik dari pelabuhan Balikpapan menuju Pantoloan justru membludak. Digabungkan dengan penumpang yang naik dari pelabuhan sebelumnya, ditaksir ada sekitar seribuan penumpang dengan tujuan akhir pelabuhan Pantoloan.
Makanya begitu kapal sandar di Pantoloan, banyak penumpang yang turun. Dan tentu saja genaplah momen nostalgia saat KM Tidar akhirnya kembali lagi ke Pantoloan, seperti kenangan beberapa tahun sebelumnya.
Eksplor Kondisi Dalam Kapal
Satu hal yang membuat saya merasa surprise adalah penampilan wajah baru KM Tidar yang berwarna putih dan terlihat lebih keren dengan logo BUMN dengan tulisan mencolok berwarna biru di badan kapal. Yakni tulisan PELNI We Connect, We Infinity.
Saya teringat dulunya tampilan fisik Kapal Tidar berwarna khas putih dan coklat muda. Warna khas ini masih identik dipertahankan pada sejumlah Kapal Pelni Tentu warna KM Tidar saat ini menjadi diferensiasi dengan kapal milik PT Pelni lainnya.
Logo dan tulisan tersebut terlihat jelas dari terminal penumpang pelabuhan Makassar, saat sebelum naik ke atas kapal. Dengan logo dan tulisan tersebut membuat Kapal Tidar menjadi lebih menarik.
Sejumlah kapal Pelni sendiri tidak memasang logo dan tulisan di badan kapalnya. Diantaranya KM Lambelu dan KM Gunung Dempo yang saya tumpangi dalam pelayanan akhir tahun 2023 lalu.
Di dalam kapal untuk kelas ekonomi kasur-kasur di dek terlihat banyak yang masih dalam kondisi baik. Ini berbeda dengan di kapal Pelni lain yang sempat saya tumpangi, di mana ada kasur dalam kondisi kurang baik.