Kunjungan kali ini sayapun mengurungkan niat untuk bisa mengeksplor spot jembatan kaca. Namun demikian saya cukup puas mengeksplor berbagai spot lain, untuk menikmati pesona Buntu Burake sembari membuat dokumentasi.
Lebih dari itu, di bawah parung Yesus Menberkati saya bisa berkontemplasi tentang lembaran eksistensi di tahun 2023, senbari berharap inspirasi senantiasa hadir di tahun 2024.
Dan yang pasti, di destinasi wisata religi ini, saya berharap semoga relung spiritualis tetap tercerahkan, guna mengarungi perjalanan kehidupan di tahun yang baru.Â
Sayangnya di saat sedang nengeksplor spot destinasi Buntu Burake, saya mendapari sampah bolot plastik serta kemasan makanan yang tercecer. Padahal sudah ada tempat sampah yang tersedia di berbagai titik.
Semoga kesadaran wisatawan yang datang berkunjung tetap senantiasa menjaga kebersihan, agar destinasi ini tetap terawat kebersihannya.
Jika lokasi kebersihan terus terjaga, kearifan lokal dipertahankan, dan lansdcape alam tetap asri dengan elenen gunung, lembah dan perbukitan yang eksotis, maka Buntu Burake akan menjadi destinasi wisata berkelanjutan.
Serta, akan menjadi magnet pariwisata di Tanah Toraja. Dimana impactnya bukan hanya berupa pemasukan pendapatan bagi daerah, nanun juga bagi pelaku UMKM serta jasa wisata yang terlibat di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H