Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Destinasi Buntu Burake, Magnet Pariwisata Tana Toraja

31 Desember 2023   13:28 Diperbarui: 18 Januari 2024   17:21 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Destinasi patung Yesus Memberkati di Buntu Burake Makale, Tana Toraja. Dokumentasi Pribadi

Semakin tinggi matahari bersinar di siang hari, semakin banyak wisatawan yang datang berkunjung ke destinasi wisata Buntu Burake di Makale, Kabupaten Tanah Toraja.

Tak peduli terik matahari, wisatawan tetap antusias menikmati dan mengambil dokumentasi di berbagai spot  yang ada di lokasi patung Yesus Memberkati.

Destinasi tersebut dikelilingi lansdscape alam yang mempesona. Berupa pegunungan, lembah, serta bukit batu kars yang terlihat eksotis dari ketinggian. Juga terlihat keindahan kota Makale dari kejauhan.

Libur akhir tahun 2023 membuat wisatawan semakin memadati destinasi wisata tersebut. Wisatawan domestik datang dari berbagai daerah di luar Tana Toraja. Ada juga wisatawan mancanegara yang terlihat datang berkunjung.

Wisatawan datang untuk menikmati pesona patung Yesus Menberkati yang berada di ketinggian bukit Buntu Burake. Jika memasuki Kota Makale Tana Toraja, ikon patung setinggi 45 meter tersebut  terlihat berdiri tegak dari kejauhan.

Eksktisme landscape alam Buntu Burake. Dok Pri
Eksktisme landscape alam Buntu Burake. Dok Pri

Dari pagi hingga malam, wisatawan tak putus-putusnya datang berkunjung ke Buntu Burake. Ada yang datang secara perorangan, namun ada juga yang datang bersama keluarga, maupun rombongan.

Lokasi parkir di destinasi Buntu Burake terlihat padat oleh keberadaan kendaraan roda dua maupun roda empat. Biaya masuk ke lokasi destinasi wisata tersebut terbilang murah, sebesar Ro 10 ribu per orang.

Untuk menuju ke lokasi patung Yesus Mernberkati, kendaraan wisatawan harus melalui jalan menanjak di perbukitan sejauh kurang lebih 1 kilometer dari jalan poros Makale-Rantepao.

Saat menuju jalan perbukitan tersebut, wisatawan disajikan hamparan panorama alam yang mempesona. Pemandangan tersebut semakin jelas terlihat, setelah berada di lokasi patung  Yesus Menberkati berada.

Dari lahan parkir, wisatawan harus berjalan kaki meniti anak tangga yang lumayan tinggi hingga mencapai lokasi patung Yesus Memberkati.  Saat meniti anak tangga ini saya berjumpa dengan wisatawan lain yang baru selesai berkunjung.  

Keberadaan stand UMKM kuliner maupun kerajinan tangan, berjejer di sepanjang jalan menuju lokasi patung. Banyaknya wisatawan yang berkunjung berdampak pada pendapatan ekonomi para pelaku UMKM yang berdagang di destinasi wisata tersebut.

Wisatawan berdokumentasi di spot menarik. Dok Pri
Wisatawan berdokumentasi di spot menarik. Dok Pri

Bukit batu kars yang menjadi saya tarik wisatawan. Dok Pri
Bukit batu kars yang menjadi saya tarik wisatawan. Dok Pri

Kebetulan saya datang berkunjung di siang hari di saat panas matahari menyengat. Ternyata sudah sangat banyak wisatawan yang datang. Namun walaupun suasana panas, wisatawan terlihat antusias mengeksplor berbagai spot destinasi yang ada.

Bahkan ada spot dimana wisatawan harus antri, agar bisa mengambil dokumentasi dengan veuw patung Yesus Memberkati dan landscape alam yang indah. Sejumlah wisatawan terlihat senang setelah berdokumentasi di spot yang menarik.

Saya beruntung bisa berkunjung disaat tidak turun hujan, sehingga bisa mengeksplor berbagai spot destinasi Buntu Burake secara jelas. Padahal di Makale pada akhir tahun, biasanya durasi turun hujan cukup intens.

Cuaca di Kota Makale sebenarnya cukup sejuk bahkan cenderung dingin. Karena Kota ini berada di ketinggian 1000-1500 meter dari permukaan laut.

Namun demikian di siang hari tetap terasa panas jika matahari bersinar terik. Namun karena berada di ketinggian bukit, henbusan angin membuat wisatawan betah mengeksplor setiap spot yang ada

Menikmati keindahan destinasi sembari berkontemplasi. Dok pri
Menikmati keindahan destinasi sembari berkontemplasi. Dok pri

Wisatawan Mancanegara di Buntu Burake. Dok Pri
Wisatawan Mancanegara di Buntu Burake. Dok Pri
Sebenarnya di lokasi patung Yesus Menberkari ada spot jembatan kaca yang dulunya dibuka bagi wisatawan yang hendak menikmati keindahan alam, sembari menguji adrenalin. Namun saat ini, spot tersebut tertutup bagi wisatawan.

Kunjungan kali ini sayapun mengurungkan niat untuk bisa mengeksplor spot jembatan kaca. Namun demikian saya cukup puas mengeksplor berbagai spot lain, untuk menikmati pesona Buntu Burake sembari membuat dokumentasi.

Lebih dari itu, di bawah parung Yesus Menberkati saya bisa berkontemplasi tentang lembaran eksistensi di tahun 2023, senbari berharap inspirasi senantiasa hadir di tahun 2024.

Dan yang pasti, di destinasi wisata religi ini, saya berharap semoga relung spiritualis tetap tercerahkan, guna mengarungi perjalanan kehidupan di tahun yang baru. 

Jembatan kaca saat ini ditutup buat wisatawan. Dok Pei
Jembatan kaca saat ini ditutup buat wisatawan. Dok Pei

Stand pelaku UMKM memanfaatkan banyaknya kunjungan wisatawan. Dok Pri
Stand pelaku UMKM memanfaatkan banyaknya kunjungan wisatawan. Dok Pri

Sayangnya di saat sedang nengeksplor spot destinasi Buntu Burake, saya mendapari sampah bolot plastik serta kemasan makanan yang tercecer. Padahal sudah ada tempat sampah yang tersedia di berbagai titik.

Semoga kesadaran wisatawan yang datang berkunjung tetap senantiasa menjaga kebersihan, agar destinasi ini tetap terawat kebersihannya.

Jika lokasi kebersihan terus terjaga, kearifan lokal dipertahankan, dan lansdcape alam tetap asri dengan elenen gunung, lembah dan perbukitan yang eksotis, maka Buntu Burake akan menjadi destinasi wisata berkelanjutan.

Serta, akan menjadi magnet pariwisata di Tanah Toraja. Dimana impactnya bukan hanya berupa pemasukan pendapatan bagi daerah, nanun juga bagi pelaku UMKM serta jasa wisata yang terlibat di dalamnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun