Bisa jadi Benteng teribuka untuk pelaksanaan event, karena pendekatan provit bagi pihak pengelola. Atau lewat event, tanggung jawab keamanan dalam Benteng bisa lebih terkontrol oleh pihak event organizer atau komunitas yang punya gawean.
Berkat bantuan ibu inilah, saya bisa membuat dokumentasi di depan Benteng Vastenburg. Dan sebagai tinbal baliknya, saya membeli produk kuliner UMKM berupa dodol seharga Rp 10 ribu perkemasan.
Namun tertutupnya Benteng Vastenburg bukan tanpa alasan. Saat ini sedang terjadi sengketa hukum yang melibatkan kebetadaan aset di Benteng Vastenburg yang membutuhkan kepastian hukum.
Dilansir dari Kompas. com menyebutkan, sejumlah titik di Benteng Vastenburg Kota Solo, Jawa Tengah, disita oleh pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 26 Juli 2023.
Sebuah ironi juga ada aset peninggalan sejarah tersangkut sengketa hukum. Dan ini baru saya temui terjadi di Kota Solo. Di mana-mana yang namanya destinasi wisata sejarah, dikelola pemerintah atau stakeholder terkait menjadi sarana edukasi bagi wisatawan maupun masyarakat.
Tentu ini bisa menjadi pelajaran bagi stakeholder terkait, agar aset peninggalan sejarah di tanah air harus dijaga dan jangan sampai terkena kasus hukum. Dampaknya tidak akan bisa dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Karena tidak bisa mengeksplor Benteng Vastenburg, saya beranjak mengunjungi sejumlah dsstinasi yang lokasinya tidak jauh dari Benteng tersebut. Yakni di sekitaran Kecamatan Pasar Kliwon Solo.Â
Diantaranya Patung Slamet Riyadi, Balaikota Surakarta dan Alun-alun Solo. Disini saya mendapati satu meriam peninggalan masa lalu yang terlihat masih  awet. Saya menyusuri destinasi tersebut sembari tmendokumentasikan spot yang menarik.