Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Eksotisme Benteng Vastenburg yang Tertutup untuk Wisatawan

4 Desember 2023   14:47 Diperbarui: 5 Desember 2023   16:12 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benteng Vastenburg di Solo masih tertutup untuk dikunjungi wisatawan saat ini. Dokumentasi Pribadi

Benteng yang berdiri kokoh di tengah Kota Solo itu terlihat sunyi. Pagar besi berwarna hijau berukuran besar dan tinggi, terlihat tertutup rapat. Menandakan tidak boleh ada orang yang bisa masuk ke dalam Benteng, tak terkecuali para wisatawan.

Serombongan emak-emak berbaju putih yang sedang melakukan trip ke Solo terlihat berdiri di depan Benteng Vastenburg. Niat untuk masuk tertahan oleh pagar tinggi yang tertutup rapat. Akhirnya rombongan tersebut hanya bisa berdokumentas di depan Benteng.

Saya salah satunya yang ikut tertahan di depan Benteng. Ekspektasi untuk mengeksplor destinasi sejarah peninggalan Kolonial Belanda tersebut, harus terhenti di depan pagar. Dari balik pagar, saya coba melihat ke dalam areal Benteng, namun yang terlihat hanya lahan terbuka berukuran luas.

Saya sendiri menyempatkan membuat dokumentasi dari beberapa spot di luar bangunan. Walau dari luar, namun keberadaan Benteng Vastenburg tetap instagramable untuk sekedar dokumentasi.

Tentu sebuah kerugian sudah jauh-jauh datang ke Solo, namun tidak menyempatkan untuk berdokumentasi dengan latar bangunan sejarah yang dibangun tahun 1775, atas perintah Gubernur Jenderal Baron Van Imhoff.

Dari tampak luar, terlihat bendera merah putih di lantai atas bangunan berwarna putih tersebut. Terlihat juga tulisan Vastenburg di sebelah kanan dan tulisan tahun 1775-1779 di sebelah kiri tembok Benteng.

Lantai 2 bangunan Benteng Vastenburg dilihat dari luar. Dok Pri
Lantai 2 bangunan Benteng Vastenburg dilihat dari luar. Dok Pri

Patung Arca di depan Benteng Vastenburg. Dok Pri
Patung Arca di depan Benteng Vastenburg. Dok Pri

Di sekeliling tembok benteng terdapat parit yang berfungsi sebagai perlindungan dengan jembatan di pintu depan. Berdasarkan literasi yang ada, Benteng ini dulunya dibangun sebagai pengawasan Belanda terhadap penguasa Surakarta. 

Tepat di bawah tulisan nama Benteng dan tahun keberadaan bangunan berdiri, terdapat dua patung arca berwarna hitam. Keberadaan dua patung tersebut sangat mencolok mata, membuat keberadaan Benteng terlihat eksotis.

Tertutupnya Benteng Vastenburg bagi kunjungan wisatawan, menjadi pemandangan yang tidak lazim. Selama ini dari kunjungan saya ke destinasi sejarah berupa Benteng di daerah, bisa diakses dan terbuka untuk wisatawan.

Beberapa yang saya kunjungi tersebut diantaranya Benteng Fort Rotterdam di Makassar, Benteng Moraya di Tondano dan Benteng Vredeburg di Yogyakarta. Tentu ada biaya masuk bagi wisatawan yang berkunjung ke destinasi Benteng tersebut.

Bagi wisatawan yang berminat pada destinasi sejarah dan terlanjur traveling ke Solo, harus menahan diri untuk mengeksplor keberadaan bagian dalam Benteng Vastenburg. Wisatawan hanya bisa mengeksplor dari luar Benteng saja.

Melihat jualan produk kuliner UMKM di depan Benteng. Dok Pri
Melihat jualan produk kuliner UMKM di depan Benteng. Dok Pri

Meriam sisa peninggalan masa lalu. Dok Pri
Meriam sisa peninggalan masa lalu. Dok Pri

Di lokasi saya mendapati hanya ada seorang petugas Pol PP Kota Solo yang menginforrnasikan, bahwa saat ini pengunjung tidak boleh masuk ke dalam Benteng. Dimana hanya bisa sampai di depan pagar saja.

Dari petugas tersebut didapatkan informasi, jika Benteng hanya terbuka untuk kegiatan berupa event atau sejenisnya. Namun untuk kunjungan wisata, masih tertutup hingga saat ini.

"Beberapa waktu lalu ada event digelar di dalam Benteng. Jadi hanya bisa masuk kalau ada event. Sekarang dikunci karena tidak ada event," ujarnya sembari memeriksa kembali gembok pagar, untuk memastikan jika sudah terkunci rapat.

Salah seorang ibu pelaku UMKM yang berjualan di depan Benteng Vastenburg membenarkan, jika pengunjung boleh masuk ke dalam jika ada event.  "Benar pak, nanti jika ada event baru bisa masuk, " ungkapnya.

Patung Slamet Riyadi di jantung Kota, Solo. Dok Pri
Patung Slamet Riyadi di jantung Kota, Solo. Dok Pri

Balaikota Surakarta ramai didatangi masyarakat untuk bersantai. Dok Pri
Balaikota Surakarta ramai didatangi masyarakat untuk bersantai. Dok Pri

Bisa jadi Benteng teribuka untuk pelaksanaan event, karena pendekatan provit bagi pihak pengelola. Atau lewat event, tanggung jawab keamanan dalam Benteng bisa lebih terkontrol oleh pihak event organizer atau komunitas yang punya gawean.

Berkat bantuan ibu inilah, saya bisa membuat dokumentasi di depan Benteng Vastenburg. Dan sebagai tinbal baliknya, saya membeli produk kuliner UMKM berupa dodol seharga Rp 10 ribu perkemasan.

Namun tertutupnya Benteng Vastenburg bukan tanpa alasan. Saat ini sedang terjadi sengketa hukum yang melibatkan kebetadaan aset di Benteng Vastenburg yang membutuhkan kepastian hukum.

Dilansir dari Kompas. com menyebutkan, sejumlah titik di Benteng Vastenburg Kota Solo, Jawa Tengah, disita oleh pihak Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 26 Juli 2023.

Pusat grosir Solo tak jauh dari Benteng Vastenburg. Dok Pri
Pusat grosir Solo tak jauh dari Benteng Vastenburg. Dok Pri

Pasar Klewer di alun-alun Solo. Dok Pri
Pasar Klewer di alun-alun Solo. Dok Pri

Sebuah ironi juga ada aset peninggalan sejarah tersangkut sengketa hukum. Dan ini baru saya temui terjadi di Kota Solo. Di mana-mana yang namanya destinasi wisata sejarah, dikelola pemerintah atau stakeholder terkait menjadi sarana edukasi bagi wisatawan maupun masyarakat.

Tentu ini bisa menjadi pelajaran bagi stakeholder terkait, agar aset peninggalan sejarah di tanah air harus dijaga dan jangan sampai terkena kasus hukum. Dampaknya tidak akan bisa dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Karena tidak bisa mengeksplor Benteng Vastenburg, saya beranjak mengunjungi sejumlah dsstinasi yang lokasinya tidak jauh dari Benteng tersebut. Yakni di sekitaran Kecamatan Pasar Kliwon Solo. 

Diantaranya Patung Slamet Riyadi, Balaikota Surakarta dan Alun-alun Solo. Disini saya mendapati satu meriam peninggalan masa lalu yang terlihat masih  awet. Saya menyusuri destinasi tersebut sembari tmendokumentasikan spot yang menarik.

Destinasi Pura Mangkunegaran di Solo. Dok Pri
Destinasi Pura Mangkunegaran di Solo. Dok Pri

Trotoar jalan di Solo yang eksotis. Dok Pri
Trotoar jalan di Solo yang eksotis. Dok Pri

Saya juga berkunjung pasar Klewer yang terkenal di Solo. Kemudian singgah di pusat grosir Solo yang menjual produk pakaian batik. Yang menarik harga pakaian batik sangat terjangkau dan kualitasnya juga bagus.

Karena waktu yang terbatas di Solo, saya juga menyempatkan berkunjung ke destinasi Pura Mangkunegaran, selaku tempat kediaman para Adipati Mangkunegaran yang dibangun oleh Mangkunegara I tahun 1757.

Satu hal yang saya dapatkan dari kunjungan pertama kali ke Solo, bahwa beruntunglah kota tersebut memiliki banyak destinasi peninggalab sejarah masa lalu yang bisa dilihat dan dikunjungi oleh generasi sekarang.

Tentu saja dari destinasi tersebut, kita bisa berkontemplasi tentang kehidupan peradaban masa lalu, untuk dimanifestasikan demi kebaikan peradaban masa kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun