Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Eksistensi Perpustakaan Nasional di Tengah Paradoks Digitalisasi

30 November 2023   16:36 Diperbarui: 1 Desember 2023   06:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi buku daerah Sulteng di Perpurnas. Dok Pri

"Perpustakaan adalah benteng terakhir kemanusiaan. "

Adagiun berisi lima kata tersebut, tertera dengan jelas di dinding bangunan depan yang menjadi etalase pameran Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia yang berlokasi di jantung kota Jakarta.

Tentu saja saya mengamini adagium tersebut, mengingat adanya tiga paradoks dalam kehidupan manusia di era digitalisasi saat ini. Dimana di satu sisi membawa dampak transformasi, namun di sisi lain berdampak distrupsi diberbagai aspek kehidupan.

Tiga paradoks tersebut sebagaimana disebut dalam buku Citizen 4.0 yakni pertama online versus offline, kedua style (gaya) versus substansi dan ketiga mesin versus human (manusia).

Terhadap dampak transformasi, akses dan eksistensi manusia dilakukan dengan mudah dan cepat secara online. Dunia serasa tanpa sekat, oleh karena adanya perangkat digital.

Koleksi buku di lantai 21 Perpusnas. Dok Pri
Koleksi buku di lantai 21 Perpusnas. Dok Pri

Koleksi buku di lantai 22. Dok Pri
Koleksi buku di lantai 22. Dok Pri
Penampilan produk atau citra diri seseorang juga dapat dibuat dan secara cepat dan instan, menggunakan perangkat digital. Serta penggunaan mesin teknologi berbasis digital, menjadi sebuah kebutuhan signifikan.

Terhadap dampak distrupsi, tidak ssediit gerai usaha yang tutup karena tergerus pemasaran berbasis online. Banyak orang viral dan mendapat cuan dadakan, karena menampilkan citra diri ewat konten instan, tanpa didukung knowledge yang memadai.

Banyak pengurangan tenaga kerja sebagai konsekuensi kehadiran mesin teknologi berbasis digital. Bahkan diprediksi kedepan penggunaan tenaga robot mendominasi sejumlah sektor kerja menggantikan tenaga manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun