Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Akselerasi Destinasi Unggulan, Sulteng Negeri Seribu Megalit

27 Oktober 2023   12:50 Diperbarui: 28 Oktober 2023   07:54 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karena bagaimanapun juga storynomics tourism yang efektif harus tersosialisasikan ke ruang publik, agar menjadi referensi luas bagi wisatawan tentang keberadaan situs Megalit di Sulteng.

Storynomics tourism sendiri adalah pendekatan pariwisata yang menitikberatkan kekuatan cerita atau narasi tentang kearifan lokal di sebuah destinasi wisata. Contoh sukses dari storynomics tourism adalah Bali yang konsisten menonjolkan kearifan lokal di tengah 'serbuan' wisatawan mancanegara.

Tentu kekuatan kearifan lokal tersebut bisa dikonversi dalam bentuk aktivitas dan atraksi wisata. Sebagai contoh pelibatan unsur kearifan lokal di destinasi wisata Benteng Moraya di Tondano Sulawesi Utara yang saya kunjungi beberapa waktu lalu.

Dimana kehadiran masyarakat adat Minahasa menggunakan atribut Kabasaran, yang menemani wisatawan bercerita seputar sejarah dan elemen yang ada benteng tersebut. Mereka juga menemani wisatawan untuk dokumentasi bersama, karena keunikan pakaian adatnya.

Dengan pendekatan aktivitas wisata yang berkearifan lokal ini, wisatawan senang bisa mendapatkan hal menarik dari kunjungan ke destinasi wisata. Sementara masyarakat turut mendapat penghasilan dari aktivitas yang ditonjolkan kepada wisatawan.

Lembah Lore yang kaya dengan elemen kearifan lokalnya, tentu menjadi daya tarik saat ditampilkan sebagai atraksi wisata di situs Megalit. Perpaduan kombinasi elemen kearifan lokal dengan landscape alam Megalith yang eksotis, itulah kekuatan storynomics tourism yang harus mendapat branding luas dalam menggaet wisatawan.

Kini terpulang kepada Pemprov Sulteng lewat Dinas Pariwisata dalam melakukan terobosan sebagai upaya akselerasi menuju destinasi unggulan. Lebih baik lagi jika situs Megalit bisa ditetapkan sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas (DSP) menyamai Mandalika, Danau Toba, Likupang, dan Borobudur.

Padahal Sulteng sudah punya destinasi wisata yang mumpuni dan populer di wisatawan seperti Kepulauan Togean, Pulau Sombori, Danau Poso, Danau Tambing dan Pantai Tanjung Karang. Namun hingga kini belum ada satupun yang naik kelas menjadi  DSP. Dimana kendalanya? mungkin bisa jadi bahan kontempkasi bagi stakeholder terkait.

Semoga dalam upaya akselerasi lewat strategi dan program yang sudah disiapkan, tidak terjadi distraksi (pengalihan fokus) yang bisa menjadi penghambat dalam upaya menjadikan Sulteng Negeri Seribu Megalit, sebagai destinasi unggulan di Indonesia yang diminati oleh banyak wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun