Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Potret Pondok Sederhana di Tengah Gelimang Dolar

26 September 2023   21:34 Diperbarui: 28 September 2023   13:42 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para pekerja yang bekerja di smelter melintas di jalanan Petasia. Doc Pri

Menurut Bupati, itu baru perputaran uang dari gaji tenaga kerja, belum dari kebutuhan logistik pangan dan lain-lain. Perputaran uang itulah yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi di Morowali Utara seperti sektor UMKM, akomodasi, jasa, serta sektor konsumtif lainnya.

Kebutuhan akomodasi berupa kos-kosan saja dibutuhkan 10.000 kamar untuk tenaga kerja dari luar Morowali Utara. Namun, berdasarkan data, baru ada sekitar 2.000 kamar yang terpenuhi. Itu berarti masih dibutuhkan ribuan lagi kamar kos untuk kebutuhan tenaga kerja pendatang.

Belum termasuk usaha kuliner maupun logistik pangan untuk kebutuhan tenaga kerja sehari-hari. Ini bisa menjadi peluang usaha potensial terhadap program hilirisasi nikel di Morowali Utara.

Hal senada disampaikan Staf Khusus Menteri Pertanian Erick Tamalagi selaku salah satu narasumber. Menurutnya, peluang usaha tersebut harusnya bisa ditangkap oleh generasi muda di Morowali Utara. 

Salah satu peluang yang bisa dikelola adalah usaha komoditi pangan untuk kebutuhan perusahaan. Logistik tersebut bisa berupa daging, ikan, telur, sayuran, dan buah-buahan. Untuk itu, 

Morowali Utara harus bisa memenuhi kebutuhan logistik tersebut. Namun, tentu saja harus didahului dengan kemandirian pangan.

Erik Tamalagi lalu menjabarkan di mana saja wilayah di Morowali Utara yang prospek untuk ditanami komoditi pangan. Misalnya wilayah Kecamatan Mori Utara prospek untuk ditanami komoditi padi, jagung, pisang, kacang panjang, tomat, nangka, mangga, dan pepaya. 

Untuk di wilayah Mori Atas berupa padi, jagung, kedele, pisang, kacang panjang, kangkung, tomat, dan pepaya. Di wilayah Lembo berupa cabe besar, terong, duku, durian, padi, tomat, lada, cengkeh, dan pala. 

Demikian pula untuk wilayah lain semua prospek untuk komoditi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Tinggal menyesuaikan komoditi apa yang prospek untuk dikelola, semua datanya sudah ada.    

Pemberian bibit komoditi kepada pemilik lahan kebun. Doc Pri
Pemberian bibit komoditi kepada pemilik lahan kebun. Doc Pri

Erick mengaku jika Kementerian Pertanian siap men-support jika ada yang hendak memulai usaha komoditi tanaman pangan. Sebagai bukti kepada salah satu peserta seminar, ia menyerahkan bantuan berbagai bibit tanaman untuk ditanami di lahan miliknya.
 
Prospek peluang usaha sebagai dampak hilirisasi nikel memang tak terhindarkan. Sebagaimana disebut Bupati, dampak hilirisasi pada pertumbuhan ekonomi memang benar adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun