Menghindari Proxi Kekuatan Manapun
Sebagai Ketua ASEAN saat ini, Indonesia sadar betul bahwa ASEAN telah menjadi kekuatan multi sektor di Kawasan Indo-Pasifik yang turut berpengaruh terhadap eksistensi sejumlah negara di dunia.
Tentu kekuatan ini bisa menjadi modal bagi negara berkepentingan, jika mampu menarik dan memberi pengaruh sebagai bagian dari 'sekutu'. Di mana kesolidan ASEAN hanya bisa dilemahkan dengan cara perpecahan di antara sesama negara anggota.
Maka cara ampuh untuk bisa memecah kesolidan anggota ASEAN tentu saja lewat pendekatan proxy war yang sudah teruji mampu memecah sejumlah negara, lewat konflik berkepanjangan.
Untungnya sebagaimana ditegaskan Presiden Jokowi, anggota ASEAN sudah sepakat untuk tidak menjadi proxy bagi kekuatan manapun. Sebaliknya tetap dapat bekerja sama dengan siapapun dan negara manapun, bagi kepentingan perdamaian dan kemakmuran.
Pentingnya menjaga Kawasan Indo-Pasifik, Indonesia sebagai tuan rumah KTT ASEAN kali ini turut mengundang sejumlah negara di luar ASEAN yang berpengaruh di kawasan tersebut. Yakni Jepang, Korea Selatan, RRC, Australia, Selandia Baru, Kanada, Rusia serta Amerika Serikat.
Undangan tersebut tentu tidak sekadar menghadiri KTT semata, namun hendak menegaskan komitmen sejumlah negara tersebut, dalam ikut serta menjaga Kawasan Indo-Pasifik.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Presiden Jokowi kepada tiga Pemimpin Pemerintahan Korsel, Jepang, dan China yang tergabung dalam ASEAN Indo-Pasifik Forum.
Bahwa merupakan tanggung jawab semua negara yang berada di Kawasan Indo-Pasifik, untuk menjaga stabilitas dan kesejahteraan di Kawasan tersebut. Karena dengan terciptanya perdamaian dan stabilitas Kawasan, maka pertumbuhan ekonomi di ASEAN akan turut kondusif.
Karena harus diakui peluang Amerika dan China untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai area rivalitas akan berpengaruh terhadap posisi ASEAN. Sebab wilayah Asia Tenggara adalah transisi antara Samudra Hindia dan Pasifik. Makanya, konsepsi geopolitik berupa Indo-Pasifik yang stabil dan damai sangat penting bagi ASEAN.