Ditengah dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara yang diperhadapankan dengan potensi degradasi, maka peran generasi muda menjadi sangat urgen untuk ambil bagian dalam menjaga persatuan bangsa.
Salah satu peran yang bisa dilakukan oleh generasi muda saat ini adalah dengan membangun narasi-narasi kebangsaan baik di lingkungan sekitar maupun dalam interaksi yang biner di ruang publik.
Dengan narasi kebangsaan tersebut, maka akan dapat menangkal narasi yang bersifat polarisasi atau memecah semangat persatuan. Baik berupa hoaks, ujaran kebencian, fitnah serta narasi SARA yang bertujuan mensegregasi sesama anak bangsa
Peran lain yang bisa dilakukan adalah melakukan tindakan atau perilaku hidup yang menjaga semangat toleransi dan moderasi beragama terhadap sesama anak bangsa yang berbeda status sosial.
Pasalnya generasi muda merupakan aset bangsa yang sangat dibutuhkan, dalam menjaga semangat toleransi , harmonisasi dan persatuan negara. Dimana tengah mengalami degradasi.
Jika generasi muda sudah mengalami resistensi kebangsaan akibat terkontaminasi informasi hoaks atau paham yang bertentangan dengan ideologi negara, maka siapa lagi yang akan menjaga persatuan bangsa.
Generasi muda harus punya kesadaran prinsip dan sikap hidup yang kuat tentang kebangsaan. Karena generasi muda merupakan generasi penerus dalam menjaga masa depan bangsa.
Hal ini ditegaskan Anggota DPD/MPR RI dapil Sulawesi Tengah, Senator Lukky Semen SE di Hotel Grand Duta Palu, saat menyampaikan materi pada Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bersama Pemuda GKST Jemaat Efatha Palu.
Empat Pilar yang dimaksud adalah
Pancasila sebagai Ideologi' Negara, UUD 1945 sebagai Konstitusi Negara, NKRI sebagai Bentuk Negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara.
Pemahaman Empat Pilar Kebangsaan ini penting bagi generasi muda agar punya referensi dalam menangkal setiap narasi, paham atau aliran yang bertentangan dengan Ideologi bangsa yang dilakukan oknum atau kelompok yang  tidak bertanggung jawab.
Gejala hadirnya narasi atau tindakan yang coba memecah belah persatuan sudah mulai terlihat apalagi menjelang Pemilu 2024. Bisa dilihat lewat berbagai postingan di media sosial yang menebar kebencian terhadap sesama anak bangsa.
Dimana dilakukan oleh oknum yang hendak memanfaatkan momentum Pemilu untuk kepentingan sesaat, namun menghadirkan narasi-narasi perpecahan.
Generasi muda khususnya Pemuda GKST Jemaat Efatha diingatkan untuk jangan mudah terhasut dengan berbagai narasi yang bersifat ujaran kebencian atau mempolarisasi sesama anak bangsa.
"Karena itu pemahaman tentang Empat Pilar Kebangsaan yang kami sampaikan lewat kegiatan sosialisasi kali ini, menjadi modal bagi pemuda untuk punya pengetahuan dan sikap patriotik dalam kehidupan berbangsa," ujar Senator Lukky Semen.
Pemuda GKST Jemaat Efatha Palu sebagai peserta, sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut. Apalagi peserta mendapat buku tayang sebagai referensi tantang materi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI.
Sebuah harapan mencuat dalam sosialisasi tersebut. Yakni agar Lembaga MPR RI tetap konsisten melakukan kegiatan sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan bagi generasi muda. Mengingat keberadaannya yang menjadi bonus demografi.
"Masih banyak generasi muda yang perlu diberikan penguatan Empat Pilar Kebangsaan. Terutama generasi muda yang berada di pedesaan. Mereka juga butuh penguatan tentang materi kebangsaan," ujar salah satu peserta.
Generasi muda dalam masa pencarian jati diri, memang perlu diberi penguatan kapasitas kebangsaan. Agar kelak bisa menjadi generasi penerus bangsa yang mumpuni dan punya bekal dalam memfilter setiap narasi dan paham yang mengancam persatuan bangsa.
Tentu tugas ini bukan saja dilakukan oleh  Lembaga MPR RI saja, namun juga melibatkan Stakeholder lainnya, untuk turut serta memberikan penguatan kapasitas kebangsaan bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H