Sebagai wisatawan, kunjungan ke destinasi sejarah Monumen Kapal Selam, tentu tidak sekedar mengagumi aset sejarah milik Angkatan Laut yang kini telah berfungsi menjadi destinasi wisata sejarah.
Namun lebih dari itu, bagaimana kita menghargai keberadaan aset sejarah  beserta awaknya yang sudah berjasa besar dalam menjaga kedaulatan bangsa. Para awak yang setia dan berani mengorbankan diri demi pengabdian untuk negara tercinta.
Semangat patriotisme itulah yang harus ditanamkan bagi generasi sekarang yang hidup di jaman modern dan era digitalisasi. Agar semangat perjuangan para pendahulu dalam mempertahankan kedaulatan negara, tidak tergerus oleh perkembangan zaman.
Bahkan bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda, kelak mau terjun menjadi personil kapal selam Angkatan Laut. Terlibat di medan pengabdian untuk tugas mulia menjaga wilayah Indonesia dari ancaman dan gangguan pihak luar.
Beruntunglah Surabaya sebagai Kota Pahlawan memiliki Monumen Kapal Selam. Walau mengalami kemajuan modernitas, namun tetap merawat dan melestarikan aset peninggalan masa lalu, menjadi sebuah destinasi wisata sejarah.
Warga Surabaya khususnya, setiap saat dapat berkunjung ke monumen bersejarah tersebut, sembari menikmati landscape Kota Surabaya yang eksotis dibelah oleh sungai Kali Mas.
Dari sisi sungai Kali Mas, boleh saja terbangun gedung-gedung modern sebagai penanda Surabaya menggeliat di sektor ekonomi bisnis. Namun dari episentrumnya ada destinasi masa lalu yang hendak mengingatkan, bahwa jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah.
Itulah Kapal selam KRI Pasopati-410 yang dulunya pernah berjaya di lautan. Kini di daratan, kokoh sebagai monumen yang menebarkan pesan spirit perjuangan dan cinta negara bagi generasi sekarang. Jalesveva Jayamahe
Â