Paling terakhir Ruang 7 merupakan ruang torpedo buritan, pintu baterai serta tubus penyelamat yang berfungsi untuk penyelamatan diri keluar kapal. Â
Meresapi Denyut Pertempuran
Mengeksplor isi dalam kapal selam terasa sesaat, karena panjang kapal hanya 76 meter dan lebar 6,30 meter. Mulai dari pintu masuk di Ruang 1, tidak terasa pengunjung sudah menjumpai pintu keluar yang berada di Ruang 7.
Namun melihat instrumen demi instrumen di dalam setiap ruang kapal selam, wisatawan dapat meresapi bagaimana suasana ketegangan di lautan yang melibatkan KRI Pasopati 410. Juga merasakan denyut pertempuran saat mengintai musuh yang mengancam kedaulatan bangsa.
Selain itu meresapi bagaimana para awak kapal tinggal dalam ruang sempit, ditemani torpedo berminggu-minggu dalam lautan. Harus mengintai dan menghancurkan garis lintas musuh (Anti shipping) khususnya saat Operasi Trikora pada tahun 1962.
KRI Pasopati-410 sendiri semasa aktif ditugaskan berada di garis depan, untuk memberikan tekanan psikologis terhadap lawan. Intinya setiap operasi penting, bertujuan menegakkan kedaulatan negara dan hukum di laut yuridiksi nasional.
Pengabdian KRI Pasopati 410 berakhir pada tanggal 25 Januari 1990 saat dinonaktifkan dari TNI Angkatan Laut. Dari dalam lautan, kini berganti peran di darat. Sebagai monumen yang bertujuan untuk mengedukasi wisatawan.
Selama bertugas sudah dipimpin oleh 12 Komandan. Yang pertama  adalah Mayor Laut (P) Sigitjoto Sudiryo dan terakhir Komandan Mayor Laut (P) Imam Zaki. Dari setiap pergantian Komandan, kita belajar bagaimana kepemimpinan diwariskan untuk bisa mempertahankan KRI Pasopati-410 bisa abadi hingga kini.
Inspirasi Destinasi Sejarah