Realitas ketidakseimbangan antara ekonomi dan ekologi dalam geliat investasi yang terjadi di berbagi daerah di Indonesia termasuk di Sulteng, merupakan problem bersama dan menjadi pekerjaan rumah untuk diatasi. Untuk itu warning Presiden Jokowi agar investasi hijau sebagai investasi yang ramah lingkungan harus tetap berada pada koridornya.
Karena ikim investasi yang diharapkan masuk ke Indonesia bukan saja bermuara pada adanya pemulihan ekonomi, pendapatan negara, serta terbukanya lapangan kerja. Namun lebih dari itu, investasi sejatinya turut serta memberikan kontribusi terhadap kelestarian lingkungan.
Antara aspek ekonomi yang dihasilkan dari inventasi harus berbarengan dengan aspek ekologi. Jangan ada yang terggerus dari salah satunya. Tentu menjadi tantangan bagi Sulteng untuk membuktikan diri sebagai daerah yang menjadi pilar dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan ekologi dalam investasi hijau. Serta berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia  Net Zero Emission (Nol emisi karbon) tahun 2060.
Momentum perhelatan KTT G20 Indonesia 2022 yang dihelat di Bali boleh saja berakhir. Namun daerah Sulteng telah turut menjadi bagian dari lembaran sejarah perhelatan global yang sukses menghasilkan berbagai kesepakatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H