Soal investasi hijau tersebut ditegaskan oleh Presiden Jokowi dalam perhelatan B20 Summit Indonesai 2022, bahwa salah satu dari tiga strategi yang dijalankan Indonesia mengatasi sejumlah masalah ekonomi yang melanda dunia adalah, lewat strategi ekonomi hijau
"Dimana potensi energi baru terbarukan di Indonesia sangat besar. Para investor memiliki banyak kesempatan untuk menjalin kerja sama dengan Indonesia untuk membangun ekonomi hijau," ujar Jokowi sebagaimana dilansir lewat media sosialnya.
Dua strategi lainnya yang dilakukan Indonesia adalah hilirisasi dan industrialisasi bahan-bahan mentah yang dimiliki Indonesia. Selanjutnya strategi digitalisasi, dimana saat ini, sudah 19 juta usaha kecil dan mikro yang telah masuk ke sejumlah platform digital untuk memasarkan produk usahanya.
Sebagaimana diketahui investasi hijau merupakan investasi yang fokus pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola baik. Tujuannya untuk menjaga kelangsungan perekonomian dan kehidupan di muka bumi. Intinya investasi hijau ini menekankan pentingnya proteksi lingkungan. Ketika lingkungan terjaga, maka proses produksi tentu tidak akan terhambat.
Prospek Investasi Hijau di Sulteng
Terealisasnyai target investasi hijau di Indonesia dalam momentum B20 Sumit Indonesia 2022 tentu menjadi kabar baik bagi Indonesia dalam pemulihan dan antisipasi krisis ekonomi dunia. Di satu sisi membawa dampak signifikan bagi Sulteng, sebagai daerah yang menjadi bagian dalam terealisasainya investasi hijau tersebut.
Dari keterangan President Direktur Bakrie and Brothers, Anindya Bakrie sebagaimana dilansir media sosialnya, selain Net Zero Industrial Park, Bakrie dan Envision juga akan membangun destinasi wisata Net Zero Emission. Adapun proyek ini akan dibangun di daerah Sulteng, dimana Gubernur dan jajaran siap mensuport dan berkolaborasi.
"Bersama Envision yang dikenal di dunia industri sebagai perusahaan teknologi hijau terkemuka dunia dan penyedia teknologi Net Zero, kami akan bersama mengeksplorasi pengembangan proyek-proyek energi terbarukan dengan memanfaatkan tenaga angin, surya, dan lain sebagainya," tuturnya.
Prospek daerah Sulteng terkait investasi hijau tentu tidak bisa dinafikan. Potensi tenaga air, angin, dan surya yang diperlukan semua tersedia. Bahkan sumber daya material nikel untuk keperluan bahan baku kendaraan listrik juga sangat potensial. Itulah sebabnya jika investor melihat keberadaan Sulteng sebagai peluang investasi, menjadi momentum yang harus dimanfaatkan dengan sebaik baiknya. Â Â
Karena itu komitmen untuk mengembangkan investasi hijau di Sulteng oleh pihak investor, kita harapkan dapat terealisasi dengan baik. Â Daya tarik daerah Sulteng bagi investor tentu diharapkan seiring sejalan dengan adanya kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Serta terjadinya peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
Namun dari geliat investasi hijau yang masuk ke Sulteng tentu tetap memperhatikan keseimbangan ekonomi dan ekologi. Potret kerusakan lingkungan yang berdampak dari keberadaan aktivitas investasi, adalah realitas yang masih terjadi hingga saat ini. Ketidakseimbangan antara pendapatan ekonomi dan upaya merawat ekologi, adalah dilema yang perlu menjadi perhatian serius untuk diatasi oleh pemerintah dan pihak investor.