Terakhir saya menggunakan moda transportasi kereta api di Pulau Jawa pada bulan Juni 2022, saat perjalanan dari Stasiun Tugu Yogyakarta menuju Bandara Internasional Kulonprogo. Perjalanan menggunakan kereta api selama 45 menit tersebut tentu saja cepat, nyaman dan murah.
Tentu selama perjalanan dihadapkan dengan pemandangan alam Jogyakarta menuju Kulonprogro yang indah mempesona. Baru pertamakali melintasi rute tersebut dengan kereta api, tentu saya manfaatkan dengan menikmati pemandangan alam sepanjang perjalanan, sembari mendokumentasikan momen bersejarah tersebut.
Dalam kereta api, saya sempat membayangkan seandainya saja moda transportasi yang sama, sudah bisa beroperasi untuk lintas Sulawesi, maka masyarakat di Pulau Sulawesi akan bisa merasakan moda transportasi yang sudah lebih dulu ada di Pulau Jawa dan Sumatera tersebut.
Bahkan di ibukota Jakarta, masyarakat sudah bisa menikmati kereta api bawah tanah atau atau Mass Rapid Transit
(MRT). Saya sendiri sudah beberapa kali menjajal fasilitas MRT jika berkesempatan berkunjung ke ibukota.
Oh ya salah satu pengalaman tidak terlupakan adalah saat ketinggalan kereta api dari Bandung menuju Jakarta akibat terjebak macet tahun 2016 lalu. Saat itu saya bersama dua kawan satu dari Riau dan satu dari Manado, terpaksa harus membeli tiket baru lagi di stasiun, agar bisa menuju ke Jakarta.
Kembali ke Pulau Sulawesi, sarana transportasi lintas Provinsi termasuk ke Sulawesi Tengah (Sulteng) sudah tersedia. Baik menggunakan transportasi udara yakni maskapai penerbangan, transportasi laut menggunakan kapal laut  serta transportasi darat menggunakan armada bus.
Namun satu yang belum tersedia untuk transportasi lintas Sulawesi yakni kereta api. Benar saat ini sudah terbangun jalur kereta api di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) yakni jalur Makassar-Parepare sepanjang 144 kilometer. Namun keberadaan kereta api tersebut terus dikebut pengerjaannya agar segera rampung.
Jika tidak ada aral melintang, pembangunan jalur kereta api Makasar-Parepare tersebut rampung pada bulan Oktober 2022 ini. Kepastian tersebut disampaikan Kepala Balai Pengelola Kereta Api Sulsel, Andi Amanna Gappa sebagaimana dikutip dari Kompas.com.