Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Artikel Utama

Pentingnya Pencegahan Dini Banjir Bandang di Sulteng

21 September 2022   12:37 Diperbarui: 22 September 2022   14:15 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dampak dari daya rusak air akibat banjir bandang membawa serta potongan kayu tebangan.| Dokumentasi pribadi

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) baru baru ini mengeluarkan peringatan terhadap potensi hujan lebat di sejumlah Provinsi di Indonesia. Bukan itu saja BMKG juga memperingatkan dua provinsi masuk dalam kategori siaga dampak hujan lebat berupa banjir. Yakni Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tengah (Sulteng).

Peringatan BMKG tersebut perlu untuk direspon oleh pihak pemerintah daerah. Karena diketahui dampak perubahan iklim ekstrim diikuti terjadinya curah hujan yang tinggi, telah menyebabkan sejumlah wilayah di Provinsi Sulteng terdampak bencana banjir bandang.

Di mana banjir bandang tersebut menyebabkan jatuhnya korban jiwa, merusak rumah penduduk, serta lahan sawah dan kebun masyarakat. Selain itu turut merusak fasilitas umum seperti jalan dan jembatan yang dilintasi pengendara.

Bulan Juli 2022 lalu banjir bandang melanda Desa Torue di Kabupaten Parigi Moutong merenggut korban jiwa dan kerugian material penduduk. 

Dampak banjir bandang pada pemukiman penduduk di Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong beberapa waktu lalu.| Dokumentasi pribadi
Dampak banjir bandang pada pemukiman penduduk di Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong beberapa waktu lalu.| Dokumentasi pribadi

Pada awal bulan September ini banjir bandang terjadi di Desa Pakuli Kabupaten Sigi, menyebabkan rusaknya Jembatan Gumbasa dan tidak bisa dilintasi pengendara pada ruas Palu-Kulawi.

Berbagai masalah ditenggarai menjadi penyebab banjir bandang yang berdampak kerusakan pemukiman penduduk, lahan usaha serta fasilitas umum. Kerugian besar tentu saja dirasakan masyarakat pasca terjadinya banjir bandang tersebut.

Berbagai masalah tersebut diantaranya. Pertama, maraknya praktik penebangan liar atau ilegal logging. Aktivitas ilegal logging ini sudah menjadi problem krusial yang turut menyebabkan terjadinya banjir bandang. Namun mirisnya, hingga kini praktek ilegal logging masih saja terjadi di wilayah hulu sungai yang menjadi zona tangkapan air.

Kedua, adanya praktik penambangan liar. Aktivitas ini ditenggarai turut menyebabkan terjadinya banjir bandang akibat kerusakan lingkungan di sekitar areal penambangan. Di mana aktivitas penambangan liar dilakukan secara terbuka dan berpotensi terhadap kerusakan lingkungan seperti erosi.

Banjir turut merendam rumah penduduk dan lahan sawah milik masyarakat.| Dokumentasi pribadi
Banjir turut merendam rumah penduduk dan lahan sawah milik masyarakat.| Dokumentasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun