Untuk mengintensifkan pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia, dalam APBN tahun 2023 telah dianggarkan sebesar Rp 392 triliun untuk mendukung penguatan penyediaan pelayanan dasar. Juga mendukung peningkatan produktivitas melalui infrastruktur konektivitas dan mobilitas.
Selain itu untuk penyediaan infrastruktur energi dan pangan yang terjangkau, dan memperhatikan aspek lingkungan. Serta pemerataan infrastruktur dan akses teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di daerah.
Sementara anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp 479,1 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya, dan dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan. Untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp 608,3 triliun.
Adapun untuk anggaran Dana Desa, dalan APBN Â 2023, dialokasian sebesar Rp 70 triliun. Jumlah ini meningkat dari anggaran tahun 2022 sebesar Rp 67,9 triliun. Seperti diketahui program Dana Desa di masa Pemerintahan Jokowi diarahkan untuk percepatan kemajuan desa di Indonesia secara merata.
Untuk pelaksanaan APBN 2023 nantinya Presiden Jokowi akan fokus pada lima hal. Pertama, penguatan kualitas SDM unggul yang produktif, inovatif dan berdaya saing.Â
Kedua, akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi. Ketiga, pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi dan penyederhanaan regulasi.Â
Lalu, keempat, pelaksanaan revitalisasi industri dengan mendorong hilirisasi. Lima, mendorong pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau.
Presiden Jokowi selama dua periode kepemimpinannya, rajin turun lapangan untuk memantau sekaligus meresmikan berbagai program pembangunan yang sudah dilaksanakan di daerah.Â
Dalam momentum itulah Jokowi senantiasa memanfaatkan untuk melebur bersama tanpa ada batas antara seorang Kepala Negara dengan rakyat biasa.