Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Menulis Untuk Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kepekaan Sosial, Modal Utama Seorang Relawan

7 Februari 2022   16:25 Diperbarui: 8 Februari 2022   06:15 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat menemani relawan meninjau lokasi liquifaksi di Palu | Doc Pri

Bagi seorang relawan yang sudah turun ke medan pengabdian, janganlah dinilai kapasitas mereka dari besar kecilnya bayaran yang harus diberikan. Karena modal utama seorang relawan adalah kepekaan sosial.

Masih teringat saat gempa bumi dahsyat disertai tsunami dan liquifaksi yang melanda wilayah Palu, Sigi dan Donggala (Pasigala) tahun 2018 lalu, kehadiran para relawan lah yang turut membantu para korban dan penyintas gempa saat itu.

Di saat wilayah Pasigala porak poranda, krisis bahan makanan serta banyak korban tewas dan luka luka di mana mana, relawan hadir sebagai malaikat penolong, untuk membantu melakukan apa saja di masa darurat gempa.

Mereka datang dari berbagai daerah di Indonesia hanya bermodalkan kepekaan sosial dan panggilan nurani untuk mengabdikan tenaga, pikiran dan waktu yang dimiliki demi kemanusiaan.

Ada juga relawan yang datang sudah dengan logistik baik makanan, obat-obatan serta keperluan lainnya yang mereka himpun sendiri sebelum datang ke lokasi. Bahkan untuk membawa logistik tersebut, harus mengeluarkan dana sendiri agar bisa sampai ke tujuan.

Pengobatan medis untuk penyintas gempa Pasigala tahun 2018 |Doc Pri
Pengobatan medis untuk penyintas gempa Pasigala tahun 2018 |Doc Pri

Mereka langsung terjun ke lapangan, mendistribusikan logistik, mengevakuasi jenazah, merawat korban yang luka luka, mendirikan tenda tenda hingga membuat dapur umum bagi penyintas gempa.

Mereka para relawan tidak datang untuk sekedar berleha-leha semata, apalagi demi konten media sosial. 

Mereka juga datang bukan untuk dibayar mahal atas tenaga dan waktu yang sudah dikeluarkan. Sebaliknya justru mengorbankan apa yang dimiliki.

Sebagai Tanggungjawab Kemanusiaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun