Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pengalaman Mogok di Sungai Lembantongoa Demi Jaring Aspirasi

30 Oktober 2020   15:40 Diperbarui: 30 Oktober 2020   15:45 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama warga mendorong mobil keluar dari sungai. Doc Pri

Kondisi jalan antara Desa Tongoa dan Desa Lembantongoa harus melewati medan berat dan mendaki. Pengendara harus waspada melewati jalur terjal dengan jurang disamping dan gunung yang rawan longsor.

Warga menyampaikan aspirasi kepada Senator Lukky Semen. Doc Pri
Warga menyampaikan aspirasi kepada Senator Lukky Semen. Doc Pri

Kondisi inilah yang membuat alat berat seperti excavator tidak bisa masuk ke desa untuk melakukan normalisasi sungai saat banjir meluap dan merusak lahan kebun dan pertanian warga. "Normalisasi sungai tidak bisa dilakukan karena alat berat tidak bisa masuk ke Desa," tutur warga.

Menyikapi aspirasi warga selaku anggota Komite II DPD RI yang membidangi infrastruktur Lukky Semen mengakomodir aspirasi warga tersebut guna inventarisasi materi untuk dikomunikasikan dengan pihak Pemerintah Daerah dan juga Kementerian PUPR untuk penanganannya.

Di mana jika memungkinkan  lewat Institusi Balai Kementerian PUPR yang ada di Daerah dapat memberikan dukungan jika Pemerintah Daerah mengalami keterbatasan anggaran.

Semoga ke depan jembatan rusak yang melintasi sungai Lembantongoa dapat diganti dengan jembatan permanen, sehingga kendaraan tidak lagi melintasi sungai yang  berdebit air deras.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun