Ditambahkan warga, bagi sopir yang mengemudi kendaraan harus terampil dan tahu lintasan yang akan dilewati. Kalau tidak kendaraan bakal mogok ditengah sungai. "Memang biasa ada kendaraan yang mogok kalau dapat yang dalamnya," tutur warga. Â
Tidak bisa dibayangkan kalau kendaraan yang mogok di sungai saat hujan deras dan tiba tiba datang air bah, kemungkinan tidak akan bisa tertolong . Juga bisa dibayangkan jika tidak ada warga yang datang membantu, bisa kelamaan mobil di sungai.
Aspirasikan Perbaikan Jembatan
Jembatan kayu yang berada di sungai Lembantongo merupakan akses penyeberangan menuju ke desa Lembantongoa. Jembatan kayu sepanjang kurang lebih 12 Â meter tersebut hanya ditopang oleh batang kayu yang dipasang melintang dioprit jembatan, tanpa ada penopang ditengah tengahnya.
Keberadaan jembatan kayu memang sudah sangat rawan karena dalam kondisi rusak. Bahkan salah satu batang kayu terlihat ada yang patah. Itulah sebabnya Pemerintah Desa sudah mengeluarkan himbauan agar kendaraan roda empat jangan melintas diatas jembatan, terkecuali kendaraan roda dua.
Keberadaan jembatan yang rusak tersebut sebenarnya sudah diaspirasikan oleh masyarakat setempat ke Pemerintah Kabupaten Sigi  untuk diperbaiki dengan jembatan yang permanen. Oleh Pemerintah Kabupaten Sigi sudah dijanjikan untuk disiapkan jembatan pengganti. Namun  karena belum terealisasi, maka hingga kini jembatan yang rawan tersebut masih tetap dilintasi.
"Kami berharap jembatan yang menjadi akses penyeberangan masuk ke desa segera ditangani oleh Pemerintah. Kondisinya sudah sangat rawan untuk dilewati kendaraan. Juga membahayakan bagi warga yang melintas. Semoga aspirasi kami warga Lembantongoa bisa diperhatikan," ujar salah satu tokoh masyarakat dihadapan Senator Lukky Semen saat jaring aspirasi.
Bukan hanya jembatan, infrastruktur lain yang juga disuarakan oleh warga yakni masalah jalan. Dimana sudah puluhan tahun jalan yang menuju ke desa serta jalan yang ada di dalam desa tidak ada yang diaspal.Â
"Jalan di Desa Lembantongoa tidak ada yang diaspal, palingan hanya dirabat. Kami sudah lama berharap jalan desa diaspal," ujar warga lainnya.