Mohon tunggu...
Efrain Limbong
Efrain Limbong Mohon Tunggu... Jurnalis - Mengukir Eksistensi

Nominator Kompasiana Award 2024

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bencana Banjir Bandang dan Solidaritas Aksi Kemanusiaan

17 Desember 2019   10:15 Diperbarui: 17 Desember 2019   10:15 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi Jalan menuju Kulawidi yang dipenuhi bebatuan. Dok Pri 
Kondisi Jalan menuju Kulawidi yang dipenuhi bebatuan. Dok Pri 

Dibeberapa titik, bahkan sementara dilakukan perbaikan ruas jalan yang rusak sebagai dampak terkena longsor akibat hujan. Beberapa unit eksavator bahkan terlihat siaga di ruas jalan untuk sewakt waktu melakukan pembersihan longsoran. 

Sementara di ruas lainnya, terlihat bahu jalan yang rusak dengan jurang mengangga berada di sisi jalan. Hal ini membuat pengendara harus ekstra waspada agar tidak terjadi kecelakaan saat melintas.

Demikian pula dari Desa Sidaunta menuju Desa Namo harus melintasi ruas jalan yang dipenuhi batu batu besar yang terbawa air saat banjir bandang pada bulan Agustus lalu. 

Batu batu besar yang terhampar tersebut, belum bisa dipindahkan dari pinggir jalan dan menjadi kendala bagi pengendara yang melintas di ruas jalan tersebut.  Jalan yang dulunya beraspal itu kini  tergantikan dengan jalan berbatu.

Menurut salah seorang warga Sidaunta, batu batu besar tersebut sudah berbulan bulan teronggok di pinggir jalan, karena sulit untuk dipindahkan. "Tidak ada alat yang bisa memindahkan batu besar jadi terbiar begitu saja," ujarnya. 

Ia bercerita saaat banjir bandang datang, suara gemuruh air sangat keras ditambah bunyi batu yang terbawa air menghasilkan dentuman yang sangat keras. "Kami ketakutan karena dentumannya sangat keras, saat  batu batu besar terbawa air," ungkapnya lagi.

Jaga Terus Rasa Solidaritas

Rasa solidaritas elemen masyarakat yang saling membantu bagi warga yang terkena bencana dan kesusahan, semoga saja tetap terjaga. Inilah bentuk relasi sosial yang harus terus dipertahankan sebagai wujud rasa kemanusian dalam bingkai ketulusan dan keiklasan. Membantu dengan memberi semampunya, sudah sangat berarti bagi mereka yang memerlukan bantuan.

Elemen masyarakat mengantar bantuan di Posko Bolapapu. Dok Pri
Elemen masyarakat mengantar bantuan di Posko Bolapapu. Dok Pri

Menurut aktivis mahasiswa di Palu yakni Trisno, dalam dua hari menggalang dana di jalanan, mereka berhasil mengumpulkan jutaan rupiah yang langsung dibelikan bahan bantuan yang diperlukan oleh warga korban bencana. Bahkan bantuan tersebut diantar langsung dan diserahkan kepada Kepala Desa Bolapapu. Sebagian dana disisihkan kepada keluarga korban yang meninggal dunia saat banjir bandang terjadi.     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun