Mohon tunggu...
Efi anggriani
Efi anggriani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Menulislah dan biarkan tulisanmu mengikuti takdirnya-Buya Hamka

Selanjutnya

Tutup

Humor

Sarmikun Karo Bapakne

3 Oktober 2019   02:23 Diperbarui: 3 Oktober 2019   02:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sarmikun nangis ngguguk dhewean.Gajine entek nggo tuku jajanane bapakne.Dheweke trimo poso samben dino.

Nanging kelingan ngendikane mbokne sik wes raono.'Le rumaten bapakmu kae yo,bapakmu pancen rada angel '.

Dheweke janji ngrumat bapakne.Nyadari sesuk nek tuwo yo podho.Iso pikun lali sik diomongke.Sarmikun ngrumat bapakne tenanan,malah dijak olahraga mlaku-mlaku sik cedak.Pokoke wong tuwo kui raiso kena swara,jare ibune.

Akeh koncone mung geleme ngirimi duwit ning ora tau niliki bapakne.Sarmikun arep neng cedake bapakne.Kelingan seko cilik biyen.

Terjemahan

Sarmikun termangu  bingung memikirkan ayahnya.Kadangkala kasihan kadang kala sangat jengkel.Semakin lama semakin rewel,begini tidak boleh begitu tidak boleh.Bicara salah,tidak bicara juga salah.

Sarmikun belajar dari internet bagaimana cara mengasuh ayahnya karena bingungnya.Namun baktinya pada orang tua,tiada berhenti merawatnya.

Hari ini ayahnya rewel dan mengatakan gara-gara sudah tua hanya dibelikan jadhah tempe.Padahal kemarinnya sehabis Sarmikun gajian,dia membelikan burher kesukaan ayahnya,namun dia kecewa karena ayahnya bilang dia bukan orang barat.Namun hari ini menggerutu dari dulu hingga sekarang hanya dibelikan jadhah tempe.

Kata teman-temannya ayahnya sudah pikun.Lalu Sarmikun punya akal agar ayahnya bahagia.Dia mengundang teman-temannya supaya datang dan disuguhi aneka warna makanan,hanya agar mendengarkan cerita ayahnya.

Ayahnya nampak gembira,Sarmikun juga gembira ketika ayahnya menceriterakan masa kejayaannya kala muda.Malah ger-geran.

Namun lama kelamaan temannya yang datang berkurang.Dari enam menjadi tiga.Hari ini ada yang pamit besuk tidak bisa datang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun