Sang suami kaget karena istrinya biasanya tidak pernah mengeluhkan sesuatu sama sekali,bertanya-tanya ada apa dengan istrinya.
Pergi kemana,tempatmu disini,tidak ada yang bisa menggantikan tempatmu,untuk apa kamu lakukan semua ini?
Pernikahan kita begitu dingin kurasa aku memang harus pergi dengan atau tanpa ijinmu demi kebaikanmu, jika ingin kembali lagi pada mantanmu yang masih punya pasangan terserah, tetapi aku tahu bahwa memang pernikahan ini sudah berakhir begitu aku tahu dirimu menemui mantanmu  bersama teman-temanmu sebulan  yang lalu. Jadi  aku tidak ingin menghalangi,aku toh tidak bahagia dengan pernikahan ini kata istrinya
Jadi kamu tidak bahagia dengan pernikahan ini?kalau begitu silahkan pergi dan cari kebahagiaan itu di luar aku tak akan menghalangi kata suami
Lho,bukankah yang ingin mencari kebahagiaan di luar itu dirimu? Dengan didukung teman-temanmu dan aku tahu bagaimana perasaanmu,dan maafkan aku dirimu harus berkorban dengan menikahiku tanpa pernah mencintaiku sama sekali kata sang istri
Kamu bicara apa istriku? Kalau aku mau dengan mantanku sudah sejak dulu,apa tidak cukup rasa percaya itu pada dirimu,ayolah kuajak kalian berkenalan dan tahu bagaimana hidupnya, aku hanya merasa kasihan padanya dan tidak lebih.Â
Dia sedang sakit keras saat kami jenguk bersama. Aku sudah bilang pada semua teman-temanku agar tidak mengolok-olokku dengan teman lama tadi karena berarti tidak menghargaimu sebagai istriku.
Dengar istriku, kalau aku ingin meninggalkanmu gampang saja meninggalkanmu, banyak hal diantara kita yang memang kadang menjadi ganjalan tetapi bukankah semuanya baik-baik saja dan aku tidak pernah meninggalkanmu?
Maafkan aku karena dirimu harus menikahiku tanpa cinta.Kata istrinya.
Jadi menurutmu aku tidak mencintaimu?Apa tolok ukur dari sebuah cinta?Tanya suaminya
Dirimu tidak pernah mengatakannya tidak pernah memujiku, tidak pernah memperhatikan semua perubahan-perubahanku?Kata istrinya