Untuk unggahan ,masing-masing unggahan positif atau negatif  ada berdampak .Unggahan positif lebih banyak menginspirasi dan bersifat menular.
Dampak kecemasan yakni gelisah,susah tidur dan sulit berkonsentrasi. Semakin banyak menggunakan media sosial yang berisi konten-konten negatif maka semakin banyak terdeteksi adanya kecemasan.
Mengenai depresi yaitu suasana hati yang rendah,perasaan tidak berarti dan tanpa harapan.
Penelitian dari Universitas Harvard dan Universitas  Vermout  :Gejala yang lebih tinggi  diantara mereka yang memiliki interaksi negatif.Pada tahun 2016 meningkat tiga kali lipat ,penyebabnya adalah perundungan Siber,memiliki pandangan terdistorsi mengenai kehidupan orang lain dan merasa menghabiskan waktu di media sosial adalah pemborosan.
Hal yang lainnya adalah media sosial bisa dipakai sebagai cara untuk mendeteksi adanya depresi yang membantu untuk mendapatkan perawatan selanjutnya.Sebagai contoh misal pada profil Twitter kata-kata depresif,gaya bicara dan emosi.Pengklarifikasian juga berdasarkan foto atau unggahan pada Instagram,dari 10 kasus,7 diantaranya terdiagnosis depresi  dari postingan-postingannya.
Mengenai kesulitan  atau gangguan tidur,cahaya buatan yang terdapat pada laptop atau hp  yang memghambat hormon melatonim(yang mempermudah tidur)termasuk juga pengecekan medsos yang bersifat obsesif.
Penelitian juga menemukan bahwa penggunaan berlebihan berbanding dengan adanya masalah dalam hubungan,pencapaian akademik buruk atau kurang berpartisipasi  dalam komunitas yang tidak terkait dengan internet(yang lebih rentan terhadap kecanduan medsos adalah orang-orang yang sangat tertutup dan mereka yang menggunakan media sosial sebagai kompensasi karena kurangnya hubungan pada kehidupan nyata).
Penelitian Universitas Ohio,Iowa,Strachlyde.Untuk kepercayaan diri:Bisa menurunkan kepercayaan  diri ketika melihat swafoto seseorang,karena pengguna membandingkan diri mereka dengan foto orang yang tampak saling bahagia.
Kesimpulannya ,ketika pengguna membandingkan kehidupan mereka dengan kehidupan orang lain yang tampak lebih sukses serta karir dan memiliki hubungan yang bahagia,mereka dapat merasa bahwa kehidupan mereka kurang sukses dibandingkan dengan mereka yang dilihatnya di media sosial.
Sisi lainnya adalah dengan melihat swafoto diri (bukan orang lain) meningkatkan ego karena lebih mampu mengendalikan bagaimana cara menampilkan diri pada dunia.
Sebuah penelitian juga mengemukakan, ada yang semakin banyak menghabiskan waktu di FB makin buruk perasaan mereka sesudahnya,makin turun pula kepuasan hidup seiring bertambahnya waktu.